Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Diserang Gelombang Kedua, Kasus Covid-19 Argentina Capai 3 Juta

Topcareer.id – Kasus virus corona Argentina kini mencapai angka 3 juta pada hari Minggu (2/5) sejak pandemi mulai.

Pekerja medis di Argentina mengatakan rumah sakit penuh meskipun ada langkah-langkah pemerintah untuk menekan penyebaran infeksi COVID-19.

Kementerian kesehatan negara itu mengatakan ada 11.394 kasus baru selama periode 24 jam terakhir.

Hal ini memunculkan tonggak sejarah baru yang suram, dengan 156 kematian baru menjadikan 64.252 kasus kematian akibat virus corona.

Pemerintah Presiden Alberto Fernandez minggu ini meluncurkan babak baru pembatasan yang lebih ketat, karena gelombang kedua infeksi telah melanda Argentina.

Serangan gelombang kedua pandemi telah mengisi penuh unit perawatan intensif dan membuat catatan harian baru untuk kasus infeksi dan kematian.

Tetapi para staf medis mengatakan kabar itu masih belum cukup, masih ada hal yang masyarakat perlu mengetahui lebih lanjut.

“Masyarakat perlu lebih waspada dan tahu bahwa rumah sakit penuh serta tenaga kesehatan semuanya sangat kelelahan,” kata Luciana Berti, asisten bedah (41) di sebuah RS.

Baca juga: Argentina Catat 60.000 Kematian Akibat COVID-19

Argentina yang telah melalui tiga tahun resesi berturut-turut, saat ini semakin terpuruk oleh pandemi.

Mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan untuk membendung penyebaran virus sambil melindungi pemulihan ekonomi yang rapuh.

Marcela Cid, pemilik bisnis di pinggiran Buenos Aires, mengatakan bahwa orang Argentina semakin terkunci dalam situasi yang memang terpaksa, dan tidak banyak membantu siapa pun yang mencoba keluar dari pandemi.

Salah seroang dokter anak di Argentina Carlos Kambourian mengatakan bahwa kuncinya adalah mempercepat kampanye vaksinasi yang terhenti.

Jika tidak, rumah sakit akan kewalahan, dia memperingatkan. Tempat tidur perawatan intensif sekitar 68,1% penuh secara nasional, data pemerintah menunjukkan.

“Saat ini sistem kesehatan tidak mendukung satu pasien lagi,” kata Kambourian. “Ini sudah meluap.” Jelasnya.

“Kami dapat terus memperpanjang langkah setiap 15 hari dari sini hingga dua tahun dari sekarang jika kami tidak melakukan apa yang perlu dilakukan, yaitu menguji dan memvaksinasi.” tuturnya mengutip Reuters.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply