Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Disuruh Bayar dalam Program Vaksinasi Gotong Royong? Cepat Lapor Kesini

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

Topcareer.id – Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyayangkan terkait adanya laporan perusahaan di wilayah Jabodetabek yang melakukan pemungutan biaya terhadap karyawannya yang ikut serta dalam program vaksinasi gotong royong.

Padahal pemerintah memastikan bahwa para karyawan dapat menikmati vaksin ini tanpa adanya pemotongan gaji atau pemungutan biaya tambahan alias gratis.

Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan wadah untuk melayani laporan terkait hal ini.

“Pemerintah sangat menyayangkan adanya pungutan biaya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan program vaksinasi gotong royong. Masyarakat yang menemukan pungutan tersebut, sebaiknya agar segera melaporkan kepada Kementerian Kesehatan untuk dapat ditindaklanjuti,” ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Animo Tinggi, Kadin: 22.736 Perusahaan Daftar Vaksinasi Gotong Royong

Adapun call center Kemenkes dapat dihubungi di nomor 1500567 atau via email ke kontak@kemkes.go.id.

Sebelumnya diketahui, program ini merupakan inisiatif yang diusulkan para pengusaha dari sektor swasta untuk mempercepat akses mereka terhadap vaksin Covid-19. Program ini juga membantu pemerintah dalam menciptakan kekebalan komunitas yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Di tahap pertama ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Bio Farma setidaknya telah menyiapkan 420.000 dosis vaksin Sinopharm.

Dalam prosesnya, pemerintah pun mengatakan akan terus berupaya menjamin ketersedian vaksin khususnya untuk jenis vaksin yang dipakai untuk gotong royong ini sesuai dengan kebutuhan di lapangan.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply