Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, October 9, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

3 Manfaat “Menyendiri” untuk Jadi Pebisnis yang Sukses

Ilustrasi Chief Technology Officer (CTO).

Topcareer.id – Menjadi pebisnis atau wirausaha butuh yang namanya dukungan tim yang kuat, berkomunikasi dengan baik dan kerja sama yang erat dengan orang lain. Semua pekerjaan itu butuh bersosialisasi. Tapi, ada kalanya wirausahawan butuh waktu sendirian demi kelangsungan bisnis.

Menjadi “penyendiri” biasanya memiliki konotasi negatif, tetapi psikolog telah menemukan bahwa manfaat tertentu mengalir dari kegiatan menyendiri ini. Di antaranya: Kreativitas, pemecahan masalah dan kepemimpinan.

Seperti yang dikatakan pengusaha mana pun, inovasi dan penyelesaian masalah adalah syarat untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Bahkan, survei global lebih dari 1.500 CEO menemukan bahwa kreativitas adalah sifat kepemimpinan yang paling penting untuk sukses.

Manfaat menyendiri

1. Kreativitas

Jika perlu menemukan solusi kreatif, coba keluar dari lingkungan sosial, itu adalah metode menghargai waktu. Lihat Bill Gates, yang melakukan Think Weeks dua kali setahun, yang didedikasikan untuk studi dan refleksi terpencil. Atau Isaac Newton, yang terobosannya tentang teori gravitasi muncul setelah Wabah Besar menutup universitasnya dan dia menghabiskan hampir dua tahun bekerja sendirian di rumah.

Satu studi dari SUNY Buffalo menemukan bahwa orang-orang yang tidak ramah – yang mencari kesendirian – mendapat skor lebih tinggi pada tes kreativitas.

Baca juga: Steve Jobs Hingga Elon Musk, Ini Pekerjaan Pertama Para CEO (Bagian 1)

“Orang lain menginspirasi kita, informasi memberi kita makan, latihan meningkatkan kinerja kita, tetapi kita perlu waktu yang tenang untuk mencari tahu, untuk muncul dengan penemuan baru, untuk menggali jawaban asli,” kata Ester Buchholz, seorang psikolog, dalam The Ladders.

2. Pengetahuan diri

Sebagai seorang wirausahawan, sangat penting untuk memahami diri sendiri. Kita harus tahu kekuatan dan kelemahan kita. Mengetahui area atau pekerjaan seperti apa yang bisa ditingkatkan dan mana yang lebih baik untuk didelegasikan.

“Dalam tiga belas tahun sejak launching perusahaan, saya tahu bahwa jika kamu tidak mau mengakui kekurangan, maka kamu tidak dapat mengembangkan bisnis. Itu sebabnya saya percaya bahwa introspeksi dan inovasi berjalan beriringan,” tulis Aytekin Tank, Founder dan CEO of JotForm.

3. Kemampuan kepemimpinan

“Para pemikir dan pemimpin hebat sepanjang sejarah – dari Virginia Woolf hingga Marcel Proust hingga pendiri Apple Steve Wozniak – memuji pentingnya memiliki ruang metaforis sendiri,” sebut Scott Barry Kaufman dan Carolyn Gregoire menulis untuk Harvard Business Review.

Kepemimpinan yang kuat membutuhkan isolasi. Pemimpin harus membuat keputusan penting, terkadang cepat berdasarkan intuisi mereka. Mereka harus membimbing dengan visi mereka dan menjunjung tinggi nilai-nilai unik mereka. Kamu tidak dapat sepenuhnya memahami semua wawasan ini tanpa meluangkan waktu untuk merenung sendiri.**(Feb)

Leave a Reply