Topcareer.id – MacKenzie Scott, dermawan miliarder dan mantan istri CEO Amazon Jeff Bezos, mengumumkan bahwa dia telah memberikan lebih dari USD 2,7 miliar atau sekitar Rp 38,7 triliun untuk amal tahun ini.
Dalam sebuah posting blog, Scott mengatakan dia menyumbang ke 286 “organisasi berdampak tinggi” yang berfokus pada berbagai penyebab, mulai dari seni dan keadilan rasial hingga pendidikan tinggi serta memerangi kekerasan dalam rumah tangga.
Pengumuman itu menandai sumbangan pertama Scott sejak dia menikah lagi dengan Dan Jewett, seorang guru sains asal Seattle tahun ini.
“Saya, Dan, konstelasi peneliti dan administrator serta penasihat, kita semua berusaha untuk memberikan kekayaan yang dimungkinkan oleh sistem yang membutuhkan perubahan,” tulis Scott dalam posting blognya.
Menurut Scott, ia memiliki keyakinan rendah hati bahwa akan lebih baik jika kekayaan yang tidak proporsional di sejumlah kecil tangan, solusi terbaiknya adalah diamalkan agar berguna bagi orang lain.
Scott telah mengambil pendekatan yang tidak biasa terhadap dunia, sebelumnya mengatakan dia berkonsultasi dengan timnya tentang cara memberikan kekayaannya lebih cepat.
Pengumuman hari Selasa (15/6) menandai sumbangan ketiga Scott dalam waktu kurang dari setahun.
Scott memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 59 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Baca juga: MacKenzie Scott Kini Masuk Jajaran Atas Wanita Terkaya di Dunia
Ia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah perceraiannya dari Jeff Bezos pada 2019, yang membuatnya memiliki 4% saham di Amazon.
Sementara itu, Jeff Bezos, mantan suaminya adalah pria terkaya di dunia, menurut Indeks.
Scott telah memberikan sumbangan sejak Juli 2020, ketika dia mengumumkan sumbangan USD 1,7 miliar untuk perguruan tinggi dan universitas kulit hitam yang bersejarah.
Desember lalu, Scott mengumumkan bahwa dia memberikan USD 4,2 miliar lagi kepada ratusan organisasi.
Pada tahun 2019, Scott menandatangani Giving Pledge, ia berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaannya untuk amal.
The Giving Pledge dimulai oleh Warren Buffett serta Bill dan Melinda Gates pada tahun 2010 untuk mendorong orang-orang ultra kaya di dunia mendistribusikan kekayaan mereka untuk amal.**(Feb)
