Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Mengapa Astronot Tidak Bisa Langsung Berjalan setelah Kembali ke Bumi?

Ilustrasi: Hai.Grid.Id

Topcareer.id – Menghabiskan satu tahun di luar angkasa merugikan tubuh manusia sehingga astronot harus belajar berjalan lagi saat tiba di Bumi.

Itulah yang terjadi pada Scott Kelly, astronot asal Amerika yang menghabiskan 340 hari di International Space Station (ISS) antara tahun 2015 dan 2016.

Kelly harus mati-matian mencoba berjalan di garis lurus tepat setelah mendarat di stepa Kazakhstan.

Dia perlahan bangkit dan tersandung. Menempatkan satu kaki di depan kaki lainnya terlihat seperti tugas besar baginya.

Seolah-olah ia merasa kakinya terbuat dari puding jeli. Enam jam setelah mendarat, langkahnya sedikit lebih cepat, tetapi masih belum pasti.

Dan setelah 22 jam, dia jauh lebih stabil, tetapi masih amat goyah. Kelly seperti anak berusia satu tahun yang baru belajar berjalan.

Kenapa astronot yang telah lama bertugas di luar angkasa saat kembali ke bumi jadi tidak bisa langsung berjalan?

Itu karena gravitasi nol selama astronot berada di ruang angkasa mengacaukan indra orientasi.

Baca juga: Untuk Kali Pertama, Badan Antariksa Eropa akan Pekerjakan Astronot Disabilitas

Di Bumi, kamu bisa tahu di mana bagian atas dan di mana bagian bawah. Sementara di luar angkasa tanpa gravitasi tidak jelas perbedaannya.

Sensor di dalam telinga manusia yang merupakan bagian dari sistem vestibular untuk mengontrol keseimbangan juga jadi terganggu.

Hal ini sering menyebabkan astronot merasa pusing atau mual beberapa hari pertama di luar angkasa.

Begitu mereka kembali ke Bumi, butuh beberapa waktu bagi tubuh mereka untuk menyesuaikan diri. Oleh karena itu, mereka tidak bisa langsung berjalan.

Dan bukan hanya sistem keseimbangan yang kacau. Astronot Kelly memberi tahu bahwa kakinya masih sakit setelah dua bulan kembali ke gravitasi Bumi.

Kelly menghabiskan satu tahun di ISS untuk memulai dan memahami bagaimana gravitasi nol mengubah tubuh manusia.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply