Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Tingkat Kelaparan Dunia dan Angka Kekurangan Gizi Melonjak Akibat COVID-19

Topcareer.id – Tingkat kelaparan dan kekurangan gizi dunia memburuk secara dramatis tahun 2020 lalu, kemungkinan disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Hal ini berdasarkan laporan multi-agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterbitkan pada hari Senin (12/7).

Setelah hampir tidak berubah selama lima tahun, jumlah orang yang kekurangan gizi di dunia naik menjadi sekitar 768 juta tahun lalu.

Ini setara dengan 10% dari populasi dunia dan peningkatannya sekitar 118 juta dibandingkan 2019.

Baca Juga: Wabah Corona, Driver Ojol Curhat: Penumpang Sepi. Pilihannya Tertular atau Kelaparan

Ditulis oleh badan-badan PBB termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), laporan tersebut adalah penilaian komprehensif pertama dari kerawanan pangan dan gizi sejak pandemi muncul.

“Sayangnya, pandemi terus mengekspos kelemahan dalam sistem pangan kita, yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Tidak ada wilayah di dunia yang selamat,” kata badan-badan itu dalam sebuah pernyataan bersama.

Tujuan pembangunan berkelanjutan PBB untuk nol kelaparan pada tahun 2030 akan meleset dengan selisih hampir 660 juta orang.

“Ketakutan terburuk kami menjadi kenyataan. Membalikkan tingkat kelaparan kronis yang begitu tinggi akan memakan waktu bertahun-tahun jika tidak puluhan tahun,” kata kepala ekonom WFP Arif Husain.

Ada peningkatan momentum diplomatik tahun ini untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi dengan KTT mendatang seperti KTT Sistem Pangan PBB dan KTT Nutrisi untuk Pertumbuhan.

Jumlah orang yang tidak dapat mengakses pangan yang cukup sepanjang tahun naik 320 juta menjadi 2,37 miliar orang tahun lalu.

Dari 768 juta orang yang kekurangan gizi, 418 juta berada di Asia, 282 juta di Afrika, dan 60 juta di Amerika Latin dan Karibia.

Di Afrika, 21% orang kekurangan gizi, lebih dari dua kali lipat dari wilayah lain.

Baca juga: Tiap Menit, 11 Orang Meninggal karena Kelaparan

“Di dunia yang berlimpah, kita tidak punya alasan bagi miliaran orang untuk kekurangan akses ke makanan sehat. Inilah sebabnya saya mengadakan KTT Sistem Pangan global September ini,” kata Sekjen PBB António Guterres.

Setelah menurun selama beberapa dekade, kerawanan pangan telah meningkat sejak pertengahan 2010-an.

Negara-negara yang terkena dampak konflik, iklim ekstrem, kemerosotan ekonomi, atau ketimpangan pendapatan yang tinggi mulai bangkit.

Namun, pandemi COVID-19 yang mulai menyerang sejak tahun lalu telah menjatuhkan kembali semuanya.

Kepala WFP David Beasley mengatakan sementara 41 juta orang di dunia saat ini berisiko mati kelaparan, kekayaan bersih gabungan miliarder dunia justru meningkat sekitar USD 5,3 miliar per hari.

Jumlah ini sama seperti yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa mereka yang kelaparan di seluruh dunia.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply