Topcareer.id – Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Selasa (13/7) mengatakan sistem medis Tokyo akan siap untuk menggelar Olimpiade.
Menurutnya jumlah rumah sakit yang cukup dikombinasikan dengan percepatan dalam peluncuran vaksinasi COVID-19 akan dapat menyelenggarakan Olimpiade aman dan terjamin.
Tetapi Koike juga memperingatkan pandemi virus corona masih jauh dari selesai dan varian Delta yang menyebar tetap menjadi risiko.
“Sangat banyak orang akan divaksinasi dalam 10 hari mendatang dan selama Olimpiade. Perubahan terbesar sebagai akibatnya adalah penurunan substansial dalam rasio kematian dan kasus parah di antara orang tua,” kata Koike.
“Karena itu, dan karena sistem medis sudah siap, saya pikir kita bisa maju dengan Olimpiade yang aman,” kata Koike.
Peluncuran vaksinasi Jepang dimulai dengan lambat dan sempat menghadapi gangguan pasokan. Hanya sekitar 28% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Baca juga: Olimpiade Tokyo Dalam Bayang-Bayang Virus Corona
Ibu kota Jepang memasuki keadaan darurat keempat pada hari Senin (12/7) yang menyebabkan bar dan restoran tutup lebih awal.
Hal ini juga mendorong penyelenggara Olimpiade untuk melarang penonton dari hampir semua tempat.
Penonton dari luar negeri sudah dilarang sejak berbulan-bulan yang lalu, dan para pejabat sekarang meminta warga untuk menonton Olimpiade di TV saja.
“Sangat menyedihkan bahwa Olimpiade diadakan tanpa penonton,” kata Koike.
“Jelas kami akan dapat menurunkan risiko, tetapi penonton juga sangat penting bagi para atlet dan memberi mereka dorongan besar. Sayang sekali kami harus mengadakan Olimpiade tanpa mereka,” tuturnya.
