Topcareer.id – Polisi di Paris bentrok dengan pengunjuk rasa yang menentang rencana Presiden Emmanuel Macron mengenai tes kesehatan mulai Agustus 2021.
Mereka menolak rencana sertifikat vaksin COVID-19 atau tes PCR negatif sebagai kartu pass untuk masuk ke bar, restoran, dan bioskop.
Macron baru saja mengumumkan langkah-langkah besar untuk memerangi lonjakan kasus virus corona, termasuk vaksinasi wajib petugas kesehatan dan aturan izin kesehatan baru untuk masyarakat luas.
Dengan melakukan itu, ia melangkah lebih jauh daripada yang dilakukan sebagian besar negara Eropa lainnya.
Pemerintah negara lain kini mengawasi dengan cermat untuk melihat bagaimana tanggapan publik Prancis atas keputusan Macron.
Polisi menembakkan gas air mata ketika pengunjuk rasa mulai bertindak anarkis. Beberapa pengunjuk rasa membawa tulisan “No To The Health Pass.”
Kritik tajam tertuju kepada Macron, banyak warganya yang menuduh presiden menginjak-injak kebebasan dan mendiskriminasi mereka yang tidak mau disuntik vaksin COVID-19.
Baca juga: Prancis Rekomendasikan mRNA sebagai Dosis Kedua setelah Vaksin AstraZeneca
“Ini benar-benar sewenang-wenang dan sepenuhnya tidak demokratis,” kata seorang pengunjuk rasa yang mengaku bernama Jean-Louis.
Macron mengatakan vaksin adalah cara terbaik untuk mengembalikan Prancis ke jalur normal dan dia mendorong sebanyak mungkin orang untuk disuntik.
Ada aksi protes juga di kota-kota lain di Prancis selain Paris, termasuk Nantes, Marseille dan Montpellier.**(Feb)