Topcareer.id – Menurut para ilmuwan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, varian delta COVID-19 adalah salah satu penyakit pernapasan paling menular yang pernah ditemui.
Varian ini sangat menular, terutama karena orang yang terinfeksi strain delta dapat membawa lebih banyak virus.
Orang yang terpapar delta bisa membawa 1.000 kali lebih banyak virus di saluran hidungnya daripada yang terinfeksi dengan strain asli.
“Varian delta lebih agresif dan jauh lebih menular daripada strain yang beredar sebelumnya,” kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.
“Ini adalah salah satu virus pernapasan paling menular yang kami temui, dan yang baru saya lihat dalam 20 tahun karier saya.” Tambahnya.
Varian delta telah menyebar dengan cepat ke seluruh AS, terhitung lebih dari 83% dari kasus berurutan di AS saat ini.
Rata-rata tujuh hari kasus naik 53% dari minggu lalu. Rawat inap naik 32% dari minggu lalu sekitar 3.500 per hari.
Kasus kematian akibat varian delta juga meningkat 19% dalam jangka waktu yang sama menjadi sekitar 240 per hari.
Baca juga: Selain Cepat Menular, Varian Delta Bisa Pengaruhi Respons Sistem Imun
“Virus delta tidak memiliki insentif untuk berhenti, dan tetap mencari orang yang rentan berikutnya untuk menginfeksi,” jelas Walensky.
Varian ini menyerang negara bagian AS dengan tingkat vaksinasi rendah, sementara negara bagian dengan tingkat vaksinasi tinggi, tingkat kasus barunya lebih rendah.**(Feb)
