Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Atasi Cuaca Panas Ekstrim, Dubai Ciptakan Badai Hujan Buatan

Ilustrasi hujan badai di Dubai. Dok/Esquire

Topcareer.id – Dengan suhu sekitar 46 derajat celsius setiap harinya, Dubai memutuskan membuat hujan buatan menggunakan drone untuk mengatasi cuaca panas.

Para ilmuwan di Uni Emirat Arab (UEA) membuat hujan secara artifisial menggunakan muatan listrik dari drone untuk memanipulasi cuaca.

Pejabat meteorologi merilis rekaman video yang menunjukkan hujan lebat di Ras al Khaimah, serta beberapa daerah lainnya.

Menurut penelitian dari University of Reading di Inggris, para ilmuwan itu menciptakan badai menggunakan drone.

Caranya drone menghantam awan dengan listrik kemudian menciptakan tetesan air hujan yang besar. Tetesan hujan yang deras sangat penting di negara panas, sebab tetesan air hujan yang lemah sering menguap habis sebelum sampai ke tanah.

Metode baru penyemaian awan ini menunjukkan harapan dalam membantu mengurangi kondisi kekeringan di seluruh dunia.

Pemerintah berharap bahwa perubahan awan secara teratur dari drone untuk menghasilkan hujan akan membantu meringankan beberapa gelombang panas tahunan.

“Sangat menyentuh untuk berpikir bahwa teknologi curah hujan yang saya lihat hari ini, yang masih dikembangkan, suatu hari nanti dapat mendukung negara-negara di lingkungan yang kekurangan air seperti UEA,” kata Mansoor Abulhoul, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Inggris.

“Tentu saja, kemampuan kita untuk memanipulasi cuaca sangat kecil dibandingkan dengan kekuatan alam,” kata wakil rektor Robert Van de Noort.

Baca juga: Kolam Renang Terdalam di Dunia Resmi Dibuka di Dubai

Dubai adalah salah satu negara pertama di UEA yang menggunakan teknologi penyemaian awan, kata Pusat Meteorologi Nasional.

Konsep drone untuk membuat hujan tersebut digunakan di setidaknya delapan negara bagian di AS bagian barat, menurut The Scientific American.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply