Topcareer.id – Tak bisa dipungkiri, sejak merebaknya virus corona atau SARS-CoV-2, hampir semua media dan berbagai platform lainnya merilis berita-berita dengan begitu cepat.
Sayangnya, tidak hanya berita yang sesuai fakta yang muncul, namun berita bohong atau hoaks pun diketahui terus berkeliaran dan menyebar, sehingga membuat mayarakat bingung akan kepercayaan mereka terhadap berita yang tersebar tersebut.
Meski demikian, salah satu peneliti dari Universitas Media Nusantara (UMN), Albertus Prestianta mengungkapkan pemberitaan COVID-19 ini ternyata membuat sejumlah dampak positif.
Baca juga: Ingin Sukses Wawancara Kerja? Tanyakan 5 Pertanyaan Ini kepada Perekrut
“Pemberitaan COVID-19 di media massa sudah memadai dan baik di kalangan mata publik sebagai agen komunikator kesehatan. Media juga dipersepsikan publik sebagai ujung tombak dalam melawan penyebaran misinformasi dan disinformasi,” ujarnya dalam Diskusi Hasil Survei Dewan Pers yang bertemakan Persepsi Publik Terhadap Pemeritaan Covid-19 di Media, pada Jumat (30/7/2021).
Tak hanya itu, Albertus juga menyampaikan maraknya pemberitaan Covid-19 ternyata juga dapat mengubah perilaku dan emosi masyarakat. Dimana gaya hidup mereka dianggap lebih sehat dan dapat mengadopsi teknologi digital dalam kegiatan keseharian.
Terakhir, media juga dianggap memberikan informasi yang berorientasi pada solusi sehingga dapat menginspirasi dan membangun optimisme yang baru.
“Itu karena media juga tidak hanya memberikan problem, namun juga menggali menyelesaikan masalah,” pungkas Albertus.**(Feb)