Topcareer.id – Tingkat antibodi pada orang yang diinokulasi dengan vaksin COVID-19 dosis tunggal CanSino Biologics turun sekitar 30% setelah enam bulan.
Namun suntikan boosternya dapat menawarkan peningkatan yang signifikan, kata seorang eksekutif senior di CanSinoBio, Kamis (5/8).
Penurunan antibodi tidak berarti suntikan akan kehilangan perlindungannya, pengurangan itu bisa berfungsi sebagai indikator penting dari respon imun.
Hal tersebut disampaikan oleh Zhu Tao, kepala petugas ilmiah di China’s CanSinoBIO dalam sebuah presentasi daring.
Terlepas dari antibodi yang tahan lama, para peneliti mengatakan bahwa komponen lain dalam sistem kekebalan seseorang, seperti sel T dan memori sel B, yang ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 juga dapat berkontribusi untuk perlindungan.
Enam bulan setelah divaksinasi dengan suntikan CanSinoBIO, antibodi penetralisir berada di sekitar 70% dari tingkat yang terlihat 28 hari setelah suntikan.
Ketika dosis kedua diberikan setelah berjarak enam bulan dari suntikan pertama, tingkat antibodi melonjak sekitar delapan kali lipat pada dua minggu setelah suntikan kedua.
Vaksin yang disetujui di China adalah vaksin dua suntikan dari Sinovac dan Sinopharm yang mengandung virus corona “mati.”
Baca juga: Booster Vaksin, Cara Bagus untuk Perangi Delta
Suntikan CanSinoBIO menggunakan virus flu biasa hasil dimodifikasi yang dikenal sebagai adenovirus untuk mengangkut informasi genetik dari protein lonjakan virus corona ke dalam tubuh manusia.
Vaksin booster ketiga dari vaksin CanSinoBIO menghasilkan tingkat antibodi yang jauh lebih tinggi lagi, dibandingkan menggunakan vaksin dengan virus corona yang tidak aktif sebagai penguat dosis ketiga, kata Zhu mengutip data dari sekitar 200 peserta dalam uji klinis.**(Feb)