Topcareer.id – Pembedahan atau operasi untuk menyembuhkan obesitas mungkin memiliki efek perlindungan terhadap hasil buruk dari COVID-19.
Hal tersebut berdasarkan data dari satu rumah sakit di New York City yang melakukan penelitian.
Dokter di sana mempelajari 620 pasien dengan COVID-19, termasuk 130 orang yang sebelumnya telah menjalani apa yang disebut operasi bariatrik untuk mengobati obesitas mereka.
Kemudian ada kelompok kontrol yang terdiri dari 496 pasien obesitas dengan usia dan jenis kelamin yang sama yang memenuhi syarat untuk operasi ini namun belum menjalani operasi.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol, pasien yang telah menjalani prosedur bariatrik – bypass lambung, gastric banding, atau sleeve gastrectomy, lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.
Mereka juga lebih kecil kemungkinannya dalam membutuhkan ventilator mekanik untuk bernafas, dan lebih kecil kemungkinannya meninggal di rumah sakit.
Mereka yang telah menjalani operasi penyembuhan obesitas juga dipulangkan dari rumah sakit lebih cepat, dan yang dirawat di ICU menghabiskan waktu lebih sedikit.
Laporan diterbitkan pada hari Minggu (8/8) di Surgery for Obesity and Related Diseases.
Baca juga: Studi: Ada Hubungan Kuat Obesitas dengan Tingkat Kematian COVID-19
“Pasien dengan obesitas telah secara tidak proporsional terkena dampak COVID-19 dengan risiko penyakit parah dan kematian yang lebih tinggi,” para penulis menunjukkan.
Mereka menambahkan sementara ini penelitian tidak dapat membuktikan bahwa operasi bariatrik menyebabkan hasil yang lebih baik.
Namun, hasil operasi obesitas menunjukkan kemungkinan adanya faktor pelindung terhadap COVID-19 yang parah.**(Feb)
