Topcareer.id – Pemerintah meluncurkan sebuah terobosan program baru bernama Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) sebagai bagian dari implementasi metode pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Terobosan ini merupakan bentuk kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayanan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta guna membantu mengoptimalkan penggunaaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di masyarakat dan mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% di tahun 2025.
“Program Gerilya akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi muda, yang turut mempercepat pemanfaatan solar rooftop dan mendukung pencapain target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam acara launching Program GERILYA secara virtual, Jumat (13/82021).
Arifin mengungkapkan, pelaksanaan program Gerilya merupakan salah satu bagian dari proses menuju transisi energi bersih di mana potensi PLTS punya peluang besar untuk diimpelementasikan.
“Dari berbagai jenis EBT, PLTS akan lebih didorong dan mendominasi, mengingat potensinya paling besar dan harganya semakin murah,” ungkapnya.
Dari sisi biaya investasi, pemerintah menilai PLTS mengalami penurunan cukup signifikan dan memiliki daya saing investasi yang cukup kompetitif.
Di Indonesia, kata dia, dapat dilihat pada PLTS terapung Cirata 145 Mega Watt (MW) yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara, dengan harga jual listrik sekitar 5,8 sen dolar per kWh.
Saat ini, kapasitas terpasang solar rooftop, sambung Arifin, tercatat hanya 31 MW dari total potensi sekitar 32 Giga Watt (GW) baik di Rumah Tangga, Bisnis, Industri, Sosial maupun di Gedung Pemerintah dan BUMN.
Baca juga: Kurir E-Commerce Bikin Petisi Soal Gaji Dan Kekerasan, Ini Jawaban Kemnaker
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa inovasi di bidang penciptaan energi bersih menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
“Gerilya adalah salah satu kegiatan studi independen Kampus Merdeka yang melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi,” Mendikbudristek.
Selama proses pembelajaran Program Gerilya diselenggarakan pada platform SPADA INDONESIA, sebagai platform pembelajaran nasional yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Direktur Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana membeberkan Program GERILYA akan melibatkan 15 pengajar profesional dan didukung oleh 20 mentor pendamping guna mengedukasi pentingnya pemanfaatan energi bersih, serta secara konkrit berperan aktif meningkatkan kapasitas terpasang PLTS atap Indonesia.
Sebagai informasi, pendaftaran program Gerilya sudah bisa dilakukan secara daring sejak program ini diluncurkan pada 13 Agustus 2021 hingga 20 Agustus 2021.
Pengumuman seleksi administrasi tanggal 21 Agustus 2021. Selanjutnya, tahap seleksi tes tulis dilaksanakan pada 22 Agustus 2021, wawancara 23-24 Agustus 2021, dan pengumuman peserta final pada 25 Agustus 2021.