Topcareer.id – Jepang saat ini tengah menjajaki kemungkinan pencampuran dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dengan vaksin yang dikembangkan oleh pembuat obat lain.
Hal ini sebagai upaya untuk mempercepat peluncuran program vaksinasi. Menteri yang bertanggung jawab atas vaksinasi mengatakan ini pada hari Minggu (30/8) lalu.
Jepang sebelumnya mengandalkan vaksin Pfizer dan Moderna, baru menyetujui vaksin AstraZeneca pada bulan Juli dan telah mendapatkan dua juta dosis.
“Saya sudah meminta Kementerian Kesehatan untuk memberikan pendapat tentang penggunaan vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama dan vaksin Pfizer untuk dosis kedua, atau AstraZeneca sebagai suntikan pertama dan Moderna sebagai dosis kedua,” kata Taro Kono, kepala program vaksinasi di Jepang.
Ini bisa mempercepat peluncuran vaksinasi dengan memperpendek interval antara suntikan pertama dan kedua saat menggunakan vaksin AstraZeneca, katanya.
Dua suntikan AstraZeneca diberikan dengan selang waktu delapan minggu, lebih lama dari vaksin lainnya.
Baca juga: Diduga Mengandung Partikel Logam, Pemakaian Vaksin Moderna Ditangguhkan di Jepang
Jepang sedang berjuang melawan gelombang infeksi terburuknya akibat varian Delta, dengan infeksi harian baru melebihi 25.000 untuk pertama kalinya.
Rasio vaksinasi negara itu tertinggal dari negara-negara maju lainnya.
Sejauh ini Jepang telah menginokulasi 54% populasinya dengan setidaknya satu dosis dan 43% divaksinasi penuh.**(Feb)
