Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Unjuk Rasa Anti Vaksinasi COVID-19 Pecah dan Bentrok dengan Polisi

Topcareer.id – Demonstrasi oleh ribuan orang yang memprotes vaksinasi wajib COVID-19 di Yunani berujung bentrok dengan polisi.

Polisi Yunani terpaksa menembakkan gas air mata dan water canon untuk membubarkan pengunjuk rasa yang semakin memanas, Sabtu (11/9).

Pihak berwenang mengatakan pengunjuk rasa memicu kerusuhan dengan melemparkan suar ke arah polisi di kota terbesar kedua di Yunani, Thessaloniki.

Polisi mencoba menghalangi mereka yang mencoba mencapai daerah di mana Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis akan menyampaikan pidato ekonomi tahunannya.

Pidato tahunan biasanya menarik kerumunan demonstran, dan polisi memperkirakan lebih dari 15.000 orang termasuk serikat pekerja.

Mereka biasa melakukan demonstrasi tentang berbagai isu mulai dari kebijakan ekonomi hingga vaksin COVID-19.

Protes terhadap vaksinasi COVID-19 dimulai pada Juli 2021 setelah pemerintah mengumumkan inokulasi wajib bagi petugas kesehatan dan staf panti jompo.

Pihak berwenang juga telah menyarankan vaksin akan menjadi kewajiban bagi kelompok lain juga seperti guru.

“Ya untuk vaksin, tapi tidak untuk wajib,” kata federasi pekerja rumah sakit umum POEDYN, dalam sebuah pernyataan.

Yunani telah menangguhkan hampir 6.000 pekerja perawatan kesehatan garis depan dari pekerjaan mereka karena melewatkan tenggat waktu 1 September untuk mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin.

Baca juga: Ilmuwan Yunani Sarankan Vaksin Booster COVID-19 bagi yang Rentan

Saat ini petugas kesehatan yang belum divaksinasi mendapat kesempatan kedua untuk mendapatkan suntikan agar bisa mengizinkan mereka kembali bekerja.

POEDYN khawatir dari total 10.000 staf yang belum divaksinasi akan diskors dan mengganggu operasional rumah sakit yang kekurangan staf.

Sekitar 5,7 juta orang Yunani atau 55% dari populasi telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 dan 59% telah menerima satu dosis.

Negara ini mencatat 2.197 infeksi baru dan 39 kematian.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply