Topcareer.id – Sebuah film komedi remaja Netflix To All the Boys I’ve Loved Before menampilkan aktor Noah Centineo yang meneguk minuman dari botol kecil yang ditutup dengan foil merah di atasnya.
Sang aktor menyebutnya sebagai “smoothie yogurt Korea,” kemudian di Twitter, dengan cepat Yakult menjadi trending dan banyak yang menunjukkan bahwa itu bukan minuman fiksi yang dibuat hanya untuk film.
Ya
Ya! Itu adalah Yakult, minuman probiotik asal Jepang yang banyak dikonsumsi orang dari negara-negara di seluruh dunia.
Akibat tren tersebut, saham Yakult naik 2,6 persen dalam dua minggu setelah film itu dirilis di Netflix pertengahan Agustus.
Tapi cameo singkat dalam film Netflix bukanlah bagian paling menarik dari latar belakang Yakult.
Berikut ini kisah tentang sejarah dari Yakult, minuman dengan rasa yang enak ini.
Baca juga: Seberapa Penting minuman Berenergi saat Berolahraga?
Asal mula Yakult
Produksi Yakult (diucapkan: YAA-kult) dimulai pada 1930-an, setelah pendirinya Dr. Minoru Shirota berhasil membiakkan strain bakteri tertentu.
Bakteri itu dikenal sebagai Lactobacillus casei strain Shirota, atau LcS yang telah terbukti meningkatkan kesehatan usus.
Dr. Shirota lahir tahun 1899 di kota kecil Iida, di prefektur Nagano pedesaan Jepang, di mana ia menyaksikan wabah penyakit menular seperti kolera dan disentri saat tumbuh dewasa.
Menurut perusahaan Yakult, Shirota termotivasi oleh hal ini dan memutuskan untuk mengejar karier di bidang kedokteran.
Pada tahun 1921, Shirota masuk sekolah kedokteran di Kyoto Imperial University (sekarang Universitas Kyoto) dan akhirnya mendapatkan gelar doktor.
Shirota secara khusus berfokus pada pengobatan pencegahan, dan melakukan penelitian tentang bakteri serta mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesehatan terkait dengan kebersihan dan nutrisi yang buruk.
Selama penelitiannya, ia menemukan bahwa bakteri asam laktat membantu mengendalikan bakteri jahat di usus.
Pada tahun 1930, ia membiakkan LcS—jenis bakteri tertentu yang cukup kuat untuk bertahan dari asam pencernaan seseorang dan mencapai usus hidup-hidup, ini bisa memberikan manfaat kesehatan pencernaan dalam prosesnya.
Lima tahun kemudian, Shirota memperkenalkan minuman fermentasi dengan harga terjangkau yang didukung oleh bakteri sehat ini ke pasar Jepang.
Dia menamai minuman barunya Yakult, berdasarkan bahasa Esperanto yaitu ‘jahurto’ yang berarti yogurt.
Apa yang telah Shirota lakukan adalah bagian dari visinya untuk membantu meningkatkan kesehatan orang-orang di seluruh dunia hingga sekarang.**(Feb)