Topcareer.id – Moderna berencana untuk menginvestasikan sekitar 500 juta Dolar AS untuk membangun pabrik di Afrika, membuat hingga 500 juta dosis vaksin mRNA setiap tahun, termasuk suntikan Covid-19, karena tekanan tumbuh pada industri farmasi untuk memproduksi obat-obatan di benua itu.
Pabrik yang diusulkan Moderna juga akan mencakup kemampuan pembotolan dan pengemasan. Perusahaan mengatakan akan segera memulai proses penentuan negara dan lokasi.
“Kami berharap dapat memproduksi vaksin Covid-19 kami serta produk tambahan dalam portofolio vaksin mRNA kami di fasilitas ini,” kata kepala eksekutif Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan, Kamis (7/10/2021).
Langkah itu dilakukan ketika perdebatan berkecamuk antara pembuat obat dan pemerintah tentang pengabaian hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19 untuk membantu mengakhiri pandemi dan memberi lebih banyak negara berkembang akses ke suntikan setelah negara-negara kaya membeli sebagian besar pasokan tahun ini.
Baca juga: WHO: 56 Negara Gagal Capai Target Vaksinasi Covid 10% Dari Populasi
Amerika Serikat mengatakan akan mendukungnya, tetapi gagasan itu telah menghadapi tentangan dari perusahaan farmasi, yang berpendapat bahwa mereka perlu mengawasi setiap transfer teknologi karena rumitnya proses manufaktur.
Pfizer dan mitranya BioNTech mencapai kesepakatan pada bulan Juli untuk Biovac Afrika Selatan untuk membantu membuat sekitar 100 juta dosis vaksin COVID-19 mereka per tahun untuk Afrika.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mencoba membujuk Moderna dan Pfizer-BioNTech untuk bergabung dengan rencananya untuk pusat transfer teknologi Afrika.
Seorang pejabat senior WHO mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa tidak banyak kemajuan dalam pembicaraan dengan Moderna.**(Feb)