Topcareer.id – Berang-berang Singapura tidak menunjukkan belas kasihan pada ikan peliharaan penduduk setempat dan telah memakan banyak koi mahal yang banyak dipelihara orang Singapura di kolam pribadi.
Sulit untuk mengatakan berapa banyak berang-berang yang hidup di negara kota berpenduduk 5,7 juta orang itu.
Jumlah resmi mendekati 100 ekor tetapi penduduk telah mendokumentasikan peningkatan jumlah serangan berang-berang.
Pada tahun 2020, sekelompok berang-berang pergi menjelajah ke kondominium lokal. Hewan itu kemudian menyerbu kolam koi gedung dan membawa pergi koi yang terbunuh.
Awal tahun 2021, sekelompok berang-berang menyelinap ke gereja lokal dan membunuh hampir 100 ikan koi selama beberapa hari.
Dan akhir September lalu, sekelompok berang-berang menyerang kolam koi pribadi rumah-rumah di bagian timur laut Singapura.
Salah seorang pemilik Koi berusia 60 tahun, Anthony merasa sangat terpukul. Dia mengatakan bahwa ia telah merawat Koi nya sejak kecil dan banyak koi peliharaannya telah tumbuh hingga hampir 60 Cm panjangnya.
Rentang hidup rata-rata ikan koi adalah sekitar 40 tahun, menurut Kebun Binatang Nasional Singapura, tetapi ada yang bisa hidup lebih lama, salah satunya ada koi Jepang yang bisa hidup sampai 226 tahun.
Baca juga: Sun Cable Singapura akan Investasi Rp 35,6 Triliun di Indonesia
Philip Johns, ahli biologi di Yale-NUS College Singapura menambahkan bahwa ikan koi bisa sangat mahal harganya.
Beberapa koi hias yang langka dapat mencapai ratusan ribu dolar atau bahkan jutaan dolar, tergantung pada warna dan tanda ikannya.
Anthony menceritakan dirinya telah menghabiskan sekitar USD 6.000 atau sekitar Rp 85 juta untuk memelihara ikan koi-nya.
The Straits Times mengutip My Paper yang melaporkan bahwa di tahun 2015 hingga 2016 juga pernah sekelompok berang-berang menyikat habis koi milik pemilik rumah di pulau resor Sentosa Singapura senilai USD 64.000 atau sekitar Rp 910 juta.
Dan pada tahun 2015, berang-berang pernah berpesta koi di Shangri-la Resort. Ikan-ikan koi itu disebut bernilai sekitar USD 80.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar.**(Feb)