Topcareer.id – Pada tahun 1956, setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II dan makanan masih dijatah, pengusaha Momofuku Ando di Jepang melihat antrean panjang orang-orang dengan pakaian lusuh di jalanan yang penuh puing-puing bekas perang mengantre pada malam yang dingin untuk membeli mie ramen hangat di sebuah warung.
Kejadian itu menginspirasi Ando untuk menemukan cara membuat mie yang tahan berbulan-bulan dengan cara dikukus dalam kaldu ayam dan kemudian dikeringkan dengan cara menggorengnya memakai minyak
“Kedamaian akan datang ke dunia ketika orang-orang memiliki cukup makanan,” tulis Ando dalam biografinya tahun 2002, The Story of the Invention of Instant Ramen.
Chicken Ramen, demikian sebutan produk tersebut, menjadi hit instan di Jepang ketika diluncurkan pada tahun 1958.
Namun revolusi mie instan tidak dimulai dengan sungguh-sungguh hingga tahun 1971, ketika Ando membuat metode yang lebih efisien dengan mengubah mie instan menjadi Cup Noodles dan cara memasaknya cukup diseduh saja yang kemudian menjadi fenomena global .
Pada tahun berikutnya, Salim Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, meluncurkan merek mie instan Indomie.
Nama tersebut berasal dari singkatan “Indo” dan “mie” yang bermakna mie untuk Indonesia.
Awalnya hanya ada satu rasa yakni kaldu ayam yang dikemas dalam sachet bersama dengan pelengkapnya seperti sachet kecap manis, sambal, dan bawang merah goreng.
“Awalnya banyak yang meragukan mie instan bisa menjadi salah satu bahan makanan pokok, mengingat Indonesia bukan negara penghasil gandum,” kata Fadly Rahman, ahli sejarah makanan di Universitas Padjajaran.
“Namun karena mie instan relatif terjangkau, mudah disajikan, dan tahan lama, Indomie berkembang pesat di Indonesia.”
Pada tahun 1982 Indomie memperkenalkan rasa baru yaitu Indomie Goreng, rasanya berdasarkan hidangan mie goreng yang umum dikonsumsi di seluruh Asia Tenggara.
Selama bertahun-tahun hingga sekarang beragam rasa baru telah diperkenalkan oleh Indomie.
Namun, tahukah kamu bahwa ternyata Indomie Goreng lah yang sampai sekarang tetap menjadi yang terlaris.
Indomie Goreng menjadi ikon yang membantu mengubah Indonesia menjadi negara pemakan mie instan terbesar kedua di dunia.
Angka yang dipublikasikan Asosiasi Mie Instan Dunia pada 2019 menunjukkan masyarakat Indonesia mengonsumsi 12,62 miliar porsi mie instan setiap tahunnya.
Hanya China dan Hong Kong yang makan lebih banyak, yakni 38,97 miliar porsi mie instan setiap tahunnya.
“Alasan Indomie jadi makanan dikultuskan di Indonesia adalah karena banyak sekali puluhan juta pekerja berupah sangat minim di negara ini, dan Indomie satu-satunya jenis makanan yang dapat mereka beli dengan sedikit uang,” kata Will Meyrick, seroang Chef asal Skotlandia yang tinggal dan bekerja di Bali selama 15 tahun.
Kamu cukup membeli sebungkus Indomie dan sebutir telur sebagai proteinnya dan tambahkan beberapa kol serta cabai, kamu sudah bisa makan enak, murah, dan kenyang.
Konsumsi mie instan di Indonesia kembali meroket tahun 2020 lalu sebagai dampak dari tren pembelian massal akibat konsumen harus terkurung di rumah selama pandemi.
Indomie, yang menguasai 72 persen pangsa pasar, melaporkan pertumbuhan pendapatan 3 persen menjadi US$ 2,34 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2020.
Penjualan pun kembali meningkat pada bulan Januari 2021 setelah tersiar kabar meninggalnya Nunuk Nuraini.
Beliau adalah seorang ilmuwan makanan yang menciptakan rasa khas Indomie Goreng yang populer hingga sekarang.
“Indonesia telah kehilangan legenda kuliner,” cuit Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto kala itu.
Baca juga: Pemain Sepak Bola Arsenal Thomas Partey Cinta Mati Pada Indomie
Sementara Indomie telah menyebarkan tentakelnya ke seluruh dunia, Mie Ramen instan buatan Ando yang memulai semuanya telah mencapai lebih jauh.
Dua tahun sebelum Ando meninggal pada tahun 2007 silam, Nissin Food mengembangkan mie instan kemasan vakum.
Mie instan tersebut dibuat khusus untuk dimakan astronot Jepang Soichi Noguchi selama misi di pesawat ulang-alik US Discovery.
Penemuan terakhir Ando menunjukkan bagaimana mie instan dengan variabilitasnya yang hampir tak terbatas akan terus berkembang dan menghasilkan ceruk pasar baru.
Indomie kini besarnya telah melampaui perusahaan milik Ando, Nissin Foods dan telah menjadi pembuat mie instan terbesar di dunia.
Mie instan Indomie sekarang diekspor ke lebih dari 60 negara di Asia, Afrika, Amerika dan Timur Tengah dan juga sudah diproduksi di Nigeria.
Kultus Indomie telah menyediakan makanan bagi para kreator di seluruh dunia. Nigeria memiliki serial TV animasi populer yang disebut The Indomitables.
Pada tahun 2019, sepasang sepatu Nike Air Jordan 1 dengan logo dan palet warna Indomie ditampilkan di Comic-Con di Jakarta.
Indomie juga menjadi merek konsumen yang paling banyak dipilih ke-10 di dunia, menurut Brand FootPrint.**(Feb)