Topcareer.id – Anak-anak yang tertular kasus COVID-19 ringan mungkin tidak mengembangkan antibodi terhadap virus setelahnya, menurut sebuah penelitian dari Australia.
Para peneliti membandingkan 57 anak-anak dan 51 orang dewasa dengan COVID-19 ringan atau infeksi tanpa gejala.
Hanya 37% anak-anak yang tampaknya mengembangkan antibodi, dibandingkan dengan 76% orang dewasa, meskipun viral load serupa pada kedua kelompok.
Baca juga: Valneva Sebut Vaksin COVID-19 Buatannya Berikan Perlindungan Setara AstraZeneca
Tubuh anak-anak juga tampaknya tidak menghasilkan respons imun seluler lini kedua terhadap virus dengan cara yang sama seperti orang dewasa.
Peserta dalam penelitian ini semuanya terinfeksi pada tahun 2020, kata Paul Licciardi dari Murdoch Children’s Research Institute di Melbourne.
Tim peneliti Licciardi melaporkan temuan ini pada hari Senin (18/10) di medRxiv sebelum tinjauan sejawat.
“Apakah ini juga terjadi untuk varian yang beredar saat ini (Delta), masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Serta penelitian untuk memahami mengapa anak-anak cenderung tidak menghasilkan respons antibodi setelah infeksi SARS-CoV-2,” tutur Licciardi.**(Feb)