Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Saham Intel Merosot Signifikan, Ini Penyebabnya

Topcareer.id – Intel Corp pada hari Kamis (21/10) memperkirakan margin laba yang lebih rendah untuk tahun-tahun mendatang karena upaya untuk mendapatkan kembali keunggulan dalam membuat chip tercepat di dunia dan meningkatkan pabrik baru, hal ini mengakibatkan sahamnya turun 9%.

Perusahaan juga melaporkan penjualan kuartal ketiga yang meleset dari ekspektasi.

Chief Executive Officer Pat Gelsinger mengatakan kekurangan chip yang diperlukan untuk membuat komputer menahan penjualan chip prosesor andalan perusahaan.

Dalam panggilan konferensi dengan investor, Intel yang berbasis di Santa Clara, California, pembuat prosesor sentral terbesar di dunia di jantung PC dan server pusat data, mengatakan margin laba kotor kemungkinan akan berada antara 51% dan 53% dalam dua tahun mendatang, bahkan bisa sampai tiga tahun.

Perkiraan tersebut jauh di bawah 56,2% yang diperkirakan analis untuk tahun 2021, menurut data IBES dari Refinitiv.

Gelsinger mengatakan alasan utamanya adalah rencana ambisius Intel untuk memperkenalkan beberapa generasi baru teknologi pembuatan chip tahun 2025.

Semua generasi baru teknologi pembuatan chip cenderung kurang efisien pada fase awal mereka.

Rencana perubahan haluan Intel menyerukan untuk mengerjakan beberapa generasi teknologi secara paralel, kata para eksekutif.

Baca juga: Intel Akan Ciptakan Unit Baru untuk Software dan Komputasi Kinerja Tinggi

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Gelsinger mengatakan Intel telah mengatasi kekurangan yang dihadapi operasi manufaktur internalnya sendiri.

Namun, kekurangan chip lain seperti chip manajemen daya dan chip WiFi menghentikan pelanggannya dari pengiriman PC dan server, sehingga mengurangi kebutuhan akan chip Intel.

“Itu adalah akibat langsung dari tantangan pasokan keseluruhan industri semikonduktor,” kata Gelsinger.

Sementara itu, saingan seperti Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices yang membuat chip lebih cepat dengan memanfaatkan produsen kontrak luar terus memakan pangsa pasar Intel.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply