Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Inggris Setujui Penggunaan Pil COVID-19 dari Merck

Dok/CNN

Topcareer.id – Inggris pada hari Kamis (4/11) menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui pil antivirus COVID-19 yang dikembangkan bersama oleh Merck & Co Inc yang berbasis di AS dan Ridgeback Biotherapeutics untuk memerangi pandemi.

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) merekomendasikan obat molnupiravir untuk digunakan pada orang dengan COVID-19 ringan hingga sedang.

Molnuporavir juga digunakan pada orang yang setidaknya memiliki faktor risiko untuk mengembangkan penyakit parah seperti obesitas, diabetes usia tua, dan penyakit jantung.

Ini akan diberikan segera setelah tes COVID-19 positif dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala, kata pihak regulator.

Ini adalah yang pertama untuk pengobatan antivirus oral untuk COVID-19 yang diberikan secara luas di masyarakat.

Menyusul persetujuan Inggris terhadap penggunaan Pil COVID-19, penasihat AS akan meninjau data keamanan dan kemanjuran obat tersebut.

Pil yang akan disebut sebagai Lagevrio di Inggris, dirancang khusus untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus corona.

Penggunaannya pasien harus meminumnya dua kali sehari selama jangka waktu lima hari.

Merck, yang dikenal sebagai MSD di luar Amerika Serikat dan Kanada, mengatakan pengujian pada hewan menunjukkan bahwa molnupiravir aman, namun datanya belum dipublikasikan.

Molnupiravir dari Merck telah diawasi dengan ketat sejak bulan lalu dan menunjukkan obat itu bekerja cukup baik.

Baca juga: Semakin Diminati, Berapa Harga Pil COVID-19 Molnupiravir?

Pil tersebut dapat mengurangi hingga separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi yang berisiko mengembangkan COVID-19 parah.

Profesor Stephen Powis, direktur medis nasional untuk National Health Service (NHS) di Inggris, mengatakan obat itu akan diberikan kepada pasien dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi saat Inggris memasuki salah satu musim dingin paling menantang yang pernah ada.

Peluncuran yang lebih luas akan mengikuti jika terbukti secara klinis serta hemat biaya dalam mengurangi rawat inap dan kematian.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply