Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Realisasi Program PEN Capai Rp456,35 Triliun

Pemerintah secara resmi melarang ekspor minyak goreng hingga harga turun menjadi Rp14 ribu.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. (dok. Kemenko Perekonomian)

Topcareer.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan 5 November 2021 mencapai Rp456,35 triliun atau 61,3% dari pagu Rp744,77 triliun.

Ia lantas merinci realisasi itu per klaster menjadi:

Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp126,65 triliun (58,9%);
Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp132,49 triliun (72,4%);
Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp72,59 triliun (61,6%);
Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp63,45 triliun (39,1%);
Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp61,17 triliun (97,4%).

“Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp126,65 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 68,5% atau Rp3,08 triliun; Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp14,31 triliun atau 75,6% dari pagu Rp18,94 triliun; dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 45,3% atau Rp26,18 triliun,” papar Menko Airlangga dalam siaran pers.

Baca juga: Waspada, 43 Kabupaten/Kota Alami Tren Peningkatan Kasus Covid-19

Sedangkan, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp132,49 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 73,4% atau Rp20,79 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,6% atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun, BLT Desa sebesar 64,00% atau Rp18,43 triliun dari pagu Rp28,80 triliun; dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,60% atau Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.

Untuk kondisi makro ekonomi, indikator utama Sektor Eksternal menunjukkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021. Posisi Cadangan Devisa dan Surplus Neraca Perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021.

Kemudian, lanjut dia, IHSG dan Nilai Tukar memiliki tren fluktuatif, namun tetap membaik pada awal bulan ini. Indonesia juga berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51% (YoY) pada Kuartal III-2021.

“Dengan momentum perekonomian yang masih dalam jalur positif dan terus membaik, Pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7% sampai dengan 4,0% (YoY) selama tahun 2021, dan di tahun 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2% (YoY). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai Lembaga Internasional,” tutup Menko Airlangga.

Leave a Reply