Topcareer.id – Kentut adalah hal normal alamiah yang terjadi pada manusia. Meski kadang kentut sepanjang siang dan malam merupakan hal baik, tetap jangan abaikan kentutmu. Itu bisa memberi tanda kesehatanmu.
“Gas dan udara menumpuk di saluran pencernaan Anda saat Anda makan, mengunyah, dan menelan—beberapa di antaranya diserap secara alami oleh tubuh—dan kemudian dilepaskan sebagai kentut atau sendawa,” kata Niket Sonpal, MD, seorang internis dan gastroenterolog di New York City, dikutip laman Health.
Berikut adalah enam jenis kentut yang harus kamu perhatikan mulai dari frekuensi hingga bau, dan apa yang coba disampaikan kepadamu.
1. Kamu banyak kentut dan sembelit
Sementara kebanyakan orang perlu bekerja untuk mengonsumsi lebih banyak serat, kentut yang sesuai dengan deskripsi ini mungkin memberi tahumu bahwa kamu makan terlalu banyak. “Jika orang makan serat berlebih, ini bisa mulai menyebabkan gas, kembung, kram, dan—secara paradoks—sembelit,” kata Dr. Sonpal.
Mengapa itu terjadi? Serat menumpuk dan mengeraskan tinjamu. Jika kamu menelan terlalu banyak, buang air besar bisa menjadi sulit untuk dilewati. Untuk membuka blokir dan menghentikan gas, minum lebih banyak air dan tingkatkan — atau kurangi — asupan serat secara perlahan, kata Sonpal.
2. Sering kentut siang dan malam
Minuman berkarbonasi bisa jadi penyebabnya. Dr. Sonpal mengatakan, soda, dan minuman keras berkarbonasi, seperti bir dan hard seltzer, dapat memasukkan lebih banyak udara (dan dengan demikian gas) ke saluran pencernaanmu, membuat kentut lebih sering, terutama jika salah satunya adalah minumanmu. Kamu menyesap sepanjang waktu.
Baca juga: Mengenal Kanker Prostat, Kerap Menyerang Pria Paruh Baya
Cobalah mengurangi minuman berbuih. Jika kamu tidak yakin kebiasaan karbonasimu adalah penyebabnya, catat asupanmu (termasuk saat-saat ketika gas menjadi masalah) dan bawa ke dokter, yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Kentutmu sangat bau
Secara alami, kentut tidak berbau, bagus. Tetapi jika kentutmu benar-benar berbau, salahkan semua makanan tinggi sulfur yang mengintai dalam dietmu.
“Makanan kaya sulfur seperti brokoli dan kubis Brussel akan mengeluarkan bau telur busuk saat dipecah dalam sistem pencernaan,” kata Dr. Sonpal.
Bau sampah yang sama juga bisa terjadi setelah mengonsumsi sayuran silangan lainnya (seperti kembang kol), bawang putih, bawang merah, keju, kacang-kacangan, buah kering, dan anggur.
Dalam kebanyakan kasus, bau tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika terus berlanjut, kamu mungkin ingin menemui doktermu. Mungkin baunya terkait dengan penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus besar.**(Feb)