Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tips Karier

Lembur Atau Jam Kerja Panjang Bikin Makin Produktif Atau Sebaliknya?

Ilustrasi. Sumber foto: hemavitonIlustrasi. Sumber foto: hemaviton

Topcareer.id – Menurut penelitian tahun 2021 dari marketplace B2B, Expert Market, bekerja lembur atau berjam-jam tidak selalu sama dengan peningkatan produktivitas. Para peneliti sampai pada kesimpulan mereka setelah memeriksa tenaga kerja dari 42 negara di seluruh dunia.

Secara khusus, mereka menentukan tingkat produktivitas setiap negara dengan membagi produk domestik bruto (PDB) tahunan – nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di setiap negara selama setahun – dengan jumlah rata-rata jam kerja karyawan tetap dan paruh waktu selama lebih dari setahun.

Bagaimana kerja lembur memengaruhi – dan tidak memengaruhi – produktivitas

Secara keseluruhan, AS menempati peringkat ke-11 di seluruh dunia dalam produktivitas. Berdasarkan 1.767 total jam kerja pada tahun 2020, karyawan Amerika menghasilkan rata-rata USD 36,94 per orang per jam.

Tapi itu bahkan tidak setengah dari apa yang dihasilkan oleh karyawan di Luksemburg. Karyawan di negara kecil Eropa (yang berbatasan dengan Prancis, Jerman dan Belgia) menduduki puncak daftar tahun ini, dengan karyawan bekerja 1.427 jam total dan menghasilkan $84,77 per orang per jam.

Menurut penelitian, semua 10 negara teratas pada peringkat itu memiliki karyawan yang bekerja lebih pendek waktunya setiap tahun daripada karyawan AS. Misalnya, Jerman memiliki jam kerja tahunan paling sedikit di 1,331,7, namun masih menghasilkan USD41,97 per orang per jam.

Baca juga: Keterampilan Adaptasi Penting Lho Untuk Sukses Di Tempat Kerja

Di sisi lain, dari negara-negara yang termasuk dalam penelitian ini, karyawan di Meksiko dan Kosta Rika bekerja paling banyak setiap tahun – masing-masing 2.124 jam dan 1.913,2 jam, namun mereka menempati peringkat terburuk dalam produktivitas.

Karyawan Meksiko menghasilkan hanya USD 9,63 per orang per jam, sementara karyawan Kosta Rika menghasilkan USD 11,01 per jam.

Expert Market menerbitkan studi serupa pada 2016. Saat itu, Michael Horrocks, manajer penerbitan di Expert Market, mengatakan penelitian membuktikan bahwa berjam-jam dihabiskan di kantor tidak sama dengan kesuksesan bisnis dan membuat pekerja tetap di meja mereka sepanjang hari tidak menguntungkan siapa pun.

“Mudah-mudahan, ini berarti bahwa budaya presenteeism akan menjadi sesuatu dari masa lalu, dan kita akan melihat pendekatan yang lebih fleksibel dan seimbang untuk bekerja di masa depan,” kata Horrocks dalam sebuah pernyataan, mengutip laman Business News Daily.

“Karyawan jelas lebih bermanfaat bagi organisasi ketika mereka lebih bahagia, jadi dalam hal ini, apa yang baik untuk individu juga baik untuk bisnis.”

Leave a Reply