Topcareer.id – Studi menunjukkan bahwa multitasking baik dalam pribadi maupun profesional membuat orang menjadi kurang efisien dan lebih rentan terhadap kesalahan.
Beberapa orang mungkin merasa hebat ketika melakukan multitasking, padahal sih ya sebetulnya biasa-biasa saja.
Tapi tahukah kamu bahwa dalam kebanyakan situasi, multitasking itu sebenarnya tidak mungkin dilakukan?
Manusia sebetulnya terlahir untuk menjadi monotasker, yang berarti bahwa otak manusia hanya dapat fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
Satu studi menemukan bahwa hanya sebagian kecil orang yang mampu melakukan multitasking secara efektif, itu pun tidak seefektif ketika mereka menjalani monotasking.
Multitasking menghambat kinerja kamu
Studi megatakan bahwa ketika otak terus-menerus berpindah persneling untuk bermanuver bolak-balik di antara setumpuk tugas pekerjaan rumit, maka kamu akan menjadi kurang efisien dan lebih mungkin untuk membuat kesalahan.
Ini mungkin tidak terlihat atau berdampak saat kamu melakukan tugas-tugas yang sederhana dan rutin, seperti mendengarkan musik sambil berjalan, atau menyeterika sambil menonton TV.
Tetapi ketika taruhannya lebih tinggi dan tugas-tugasnya lebih kompleks, mencoba melakukan multitasking jelas berdampak negatif pada kehidupanmu.
Baca juga: Studi Baru: Multitasking Selama WFH Malah Tingkatkan Kecemasan
Apa yang disebut multitasking itu pasti akan membagi perhatian dan fokus kamu. Dan tentunya kamu akan lebih sulit untuk fokus pada satu hal.
“Semakin banyak kamu melakukan multitasking, semakin sedikit yang benar-benar kamu bisa capai.
Karena kamu secara perlahan akan kehilangan kemampuan untuk cukup fokus dalam menyelesaikan tumpukan tugas tersebut
Agar kamu bisa lebih maksimal dalam menyelesaikan tugas, pilihlah untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
Jika dituntut menyelesaikan banyak tugas, lakukan skala prioritas dan fokuslah untuk menyelesaikannya satu persatu secara berurutan.**(Feb)