Topcareer.id – Pihak berwenang Australia pada hari Rabu (1/12) menandai kemungkinan lonjakan kasus dari varian Omicron di Sydney ketika mereka bersiap untuk menghadapi lebih banyak infeksi setelah setidaknya dua pelancong internasional mengunjungi beberapa lokasi di sana.
Pejabat di New South Wales (NSW) mengatakan pengujian awal jelas menunjukkan seorang pria berusia 40-an yang tiba dari Afrika selatan pada 25 November lalu telah terinfeksi varian Omicron dan telah menghabiskan waktu membaur di masyarakat.
“Kami percaya kemungkinan itu akan dikonfirmasi sebagai kasus Omicron yang pasti,” kata Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard.
Namun, sejauh ini Hazzard masih mengesampingkan tindakan lockdown atau penguncian untuk menahan varian Omicron.
“Saya merasa sudah waktunya untuk perubahan pendekatan. Kami tidak tahu berapa banyak lagi varian virus ini yang akan datang,” kata Hazzard.
Sydney, kota terbesar di Australia, baru saja keluar dari lockdown selama hampir empat bulan untuk menahan wabah Delta.
Ketika dikonfirmasi, kemungkinan kasus terbaru Omicron akan menjadikan jumlah total infeksi di Australia menjadi tujuh kasus.
Baca juga: Varian Omicron Menyebar, Pelancong Dari 14 Negara Ini Dilarang Masuk Indonesia
Munculnya varian Omicron telah mendorong Australia untuk menunda selama dua minggu rencana pembukaan kembali perbatasannya.
Karantina dua minggu wajib telah diberlakukan bagi warga yang kembali dari negara-negara Afrika selatan.
Kabinet nasional memutuskan untuk tidak melakukan lebih banyak pembatasan dan menunggu lebih banyak data tentang tingkat keparahan dan penularannya.
Kontrol perbatasan dan karantina yang ketat telah membantu Australia menjaga jumlah virus coronanya lebih rendah daripada banyak negara lain.**(Feb)