Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Ini Arti Isyarat Tukang Parkir Pesawat yang Harus Dipatuhi Pilot

Topcareer.id – Ada berbagai jenis pekerjaan di dunia, ada yang bekerja di kantor dan ada juga yang di lapangan.

Siapapun berhak memilih pekerjaan sesuai dengan minat mereka. Salah satu pekerjaan yang jarang diketahui adalah tukang parkir pesawat atau Marshaller.

Marshaller berbeda dengan tukang parkir mobil di jalanan atau basement mall. Tanggung jawab mereka jauh lebih tinggi yakni memandu pesawat untuk parkir dengan tepat dan benar.

“Seorang marshaller harus memakai peralatan khusus seperti rompi keselamatan, helm dan penutup telinga, sarung tangan, flash light, tongkat marshalling, jaket fluorescent, dan sepatu pengaman.” Kata Heri Subakti Djurnal (51) seorang operator marshaller dari PT. Unex Rajawali Indonesia pada Topcareer.id, belum lama ini.

Komunikasi yang dilakukan marshaller kepada pilot juga berbeda dengan tukang parkir mobil, meskipun sama-sama menggunakan isyarat, namun isyarat marshaller ke pilot jauh lebih njelimet.

Nanang Kurniawan (41) Head Of Ground Support Equipment (GSE) dari PT. Unex Rajawali Indonesia, menerangkan beberapa isyarat dari marshaller kepada pilot seperti berikut ini.

Baca juga: Bisakah Pilot Boeing Menerbangkan Pesawat Airbus?

Ikuti isyarat marshaller
Satu tangan diangkat lurus ke atas, bergerak ke samping kiri ke kanan. Pilot bisa mulai bergerak dan mengikuti panduan lebih lanjut dari marshaller.

Ikuti jalur ini
Kedua lengan lurus di atas kepala dan kedua telapak tangan mengarah ke dalam.

Ikuti petunjuk dari marshaller yang lainnya
Lengan kanan atau kiri ke arah bawah, lengan lainnya digerakkan melintang di depan badan sambil menunjuk ke arah marshaller yang berikutnya.

Maju lurus
Kedua lengan agak ke samping, kedua telapak tangan mengarah ke belakang, dan gerakan berulang-ulang ke atas lalu ke belakang setinggi pundak.

Belok kiri
Lengan kanan ke bawah, gerakan lengan kiri ke depan dan ke belakang berulang-ulang. Kecepatan gerakan lengan menunjukan besarnya gerakan putar atau belokan.

Belok kanan
Lengan kiri ke bawah, gerakan lengan kanan ke depan ke belakang berulang-ulang. Kecepatan gerakan lengan menunjukan besarnya gerakan putar atau belokan.

Berhenti normal
Kedua lengan digerakkan menyilang berulang-ulang diatas kepala, dimana kecepatan lengan disesuaikan dengan kebutuhan menghentikan pesawat. Semakin cepat gerakan lengan yang dilakukan Marsahller, semakin cepat pula pesawat berhenti.

Berhenti darurat
Marshaller akan mengangkat tangan ke atas kepala sambil menyilangkan tongkat. Ini menandakan bahwa pesawat harus berhenti.

Pasang rem
Angkat lengan dan tangan horizontal di depan badan sambil jari-jari dibuka kemudian jari-jari tangan dikepalkan.

Lepas rem
Angkat lengan dengan jari-jari mengepal secara horizontal di depan badan kemudian jari-jari tangan dibuka.

Pasang chocks
Kedua lengan ke bawah, ke dua telapak tangan mengarah ke belakang, gerakan kedua lengan dari samping ke dalam.

Lepas chocks
Kedua lengan ke bawah, kedua telapak lengan mengarah ke depan, gerakan kedua lengan dari dalam ke samping.

Start engine
Tangan kanan digerakkan berputar setinggi kepala, sambil tangan kiri menunjuk ke arah engine yang akan diputar.

Matikan engine
Lengan lurus setinggi pundak, telapak tangan menghadang ke bawah, lalu gerakan tangan ke samping, memotong tenggorokan.

Jalan pelan-pelan
Kedua lengan ke bawah, kedua telapak tangan menghadap ke tangan. Gerakan secara naik turun beberapa kali.

Kurangi putaran mesin di sisi yang ditunjukkan
Kedua lengan ke bawah dengan kedua telapak tangan menghadap ke tanah, lalu tangan kanan atau kiri digerakkan ke atas atau ke bawah menunjukan apakah putaran engine kiri atau kanan yang harus diturunkan.

All clear
Siku kanan ditekuk dan lengan kanan tegak lurus ke atas sambil mengacungkan ibu jari. Isyarat ini berarti, semua panduan sudah selesai dan pesawat sudah diizinkan menurunkan penumpang.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply