Topcareer.id – Orang yang selamat dari infeksi sebelumnya dengan virus yang menyebabkan COVID-19, mungkin berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi ulang dengan varian Omicron dibandingkan dengan versi virus sebelumnya.
Di Afrika Selatan, tempat Omicron pertama kali dilaporkan, para peneliti meninjau data pada hampir 2,8 juta infeksi.
Mereka melihat bahwa sementara risiko infeksi pertama meningkat ketika varian Beta dan Delta menyebar selama gelombang kedua dan ketiga pandemi, risiko infeksi ulangnya rendah.
Tetapi November lalu ketika Omicron mulai menyebar, jumlah infeksi ulang harian melonjak.
Para peneliti melaporkan pada hari Kamis (2/12) di situs web medRxiv sebelum tinjauan sejawat.
Baca juga: Jepang Siap Campur Vaksin COVID-19 Demi Percepat Vaksinasi
Risiko orang yang selamat untuk infeksi ulang mungkin meningkat lebih cepat daripada risiko rata-rata orang untuk infeksi pertama.
Infeksi SARS-CoV-2 biasanya didiagnosis tanpa pengurutan genetik untuk mengonfirmasi varian yang bertanggung jawab.
Maka penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa Omicron lebih mampu menghindari pertahanan kekebalan yang disiapkan oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi sebelumnya.
Selain itu juga penelitian tidak membuktikan apa pun tentang pertahanan yang dihasilkan oleh vaksinasi.
Namun, para peneliti mengatakan, waktu peningkatan infeksi ulang sangat menunjukkan bahwa infeksi ulangnya didorong oleh munculnya varian Omicron.**(Feb)