Topcareer.id – Perekrut pekerjaan profesional memiliki tugas berat dalam menemukan kandidat yang tepat untuk pekerjaan itu. Dalam mengejar tugas itu, mereka mungkin menanam — sengaja atau tidak sengaja — “pintu jebakan” dalam proses rekrutmen pekerjaan yang tidak dilihat oleh kandidat.
Beberapa mungkin pernah merasakan detail pekerjaan saat interview atau proses rekrutmen berbeda dengan realitanya. Bisa jadi beberapa jebakan diletakkan saat proses rekrutmen itu.
Menurut Glassdoor, 96% pencari kerja mengatakan bahwa penting untuk bekerja di perusahaan yang menganut transparansi. Jangan salah, transparansi dimulai dari proses rekrutmen pekerjaan. Melansir Ladders, skenario “pintu jebakan” rekrutmen berikut dapat menyebabkan hasil pekerjaan yang tidak diinginkan, jadi pantau terus sepanjang percakapanmu.
Mereka memalsukan tanggung jawab pekerjaan
Salah satu jebakan rekrutmen terbesar adalah menyoroti gaji bulanan, tanpa merinci tanggung jawab.
“Beberapa perekrut mungkin menyebutkan gaji bulanan yang cukup besar tetapi hanya menjelaskan tanggung jawab setelah proses rekrutmen selesai. Jika pemohon yang tidak curiga menandatangani kontrak yang mengikat sebelumnya, sudah terlambat,” kata Marques Thomas, chief executive officer di Query Sprout, platform layanan pelanggan online.
Baca juga: Tanda-Tanda Kamu Harus Melewatkan Tawaran Pekerjaan Baru (Bagian 2)
Thomas merekomendasikan agar karyawan potensial langsung berbicara langsung dengan perekrut sejak awal. “Ya, gajinya harus bagus, tapi jika gaji itu membutuhkan 12 jam kerja, maka itu kemungkinan tidak dapat diterima,” kata Thomas.
Oleh karena itu, lanjut dia, pastikan untuk bertanya tentang kerjaan harian dan tanyakan tentang tunjangan dan manfaat. Juga, apakah ada fasilitas cuti? Seperti apa lingkungan kerja dan dengan siapa kamu akan berurusan di tempat kerja.
Tidak ada kejelasan tentang travel
Sebagian besar perusahaan menginginkan kandidat pekerjaan yang baik dan mereka tidak ingin kamu sengsara. Namun, satu masalah yang sulit diprediksi adalah travel.
“Ini terutama terjasi di tingkat mitra atau C-suite ketika kamu memang bertanggung jawab untuk mendorong dan memberikan pendapatan,” kata Amy Feind Reeves, pendiri Pelatih Pekerjaan Amy yang berbasis di Boston dan mantan manajer perekrutan perusahaan.
Kamu harus pergi ke tempat yang dapat menghasilkan uang, dan sebanyak yang diharapkan semua orang dapat dilakukan dalam waktu satu jam atau lebih dari rumah, itu tidak selalu berhasil.
“Akibatnya, jika kamu menempatkan dirimu dalam situasi di mana klien dapat berada di mana saja, jangan berharap kamu akan pulang jika travel adalah bagian dari persamaan pekerjaanmu,” tegasnya.**(Feb)