Topcareer.id – Pemerintah perlu menilai kembali tanggapan nasional terhadap COVID-19 dan mempercepat program vaksinasi untuk mengatasi Omicron, Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu (8/12).
“Kami meminta semua negara untuk meningkatkan pengawasan, pengujian, dan pengurutan (sequencing),” katanya dalam acara jumpa pers.
Direktur darurat WHO Mike Ryan mengatakan varian tersebut tampak lebih mudah menyebar, upaya harus digandakan untuk memutus rantai penularan.
Ana Maria Henao-Restrepo, kepala unit penelitian dan pengembangan WHO, mengatakan bahwa pertemuan tertutup para ahli pada hari Senin (6/12) telah meninjau variabilitas dalam hasil data awal tentang efektivitas vaksin terhadap Omicron.
“Antibodi penetralisir adalah bagian penting dari informasi, mereka memainkan peran penting dalam pengendalian infeksi, tetapi mereka hanya satu bagian dari perlindungan terhadap penyakit parah,” kata Ana Maria.
WHO juga mengatakan akan menerbitkan tinjauan tentang pandangannya mengenai dosis booster dalam beberapa hari.
WHO telah mencatat bukti awal dari Pfizer/BioNTech tentang efektivitas vaksin mereka terhadap Omicron.
Baca juga: Varian Omicron Tingkatkan Risiko Terinfeksi Ulang
Perusahaan Pfizer/biontech mengatakan pada hari Rabu (8/12) bahwa kursus tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron.
Sementara itu dua dosisnya saja bisa menghasilkan antibodi penetralisir yang lebih rendah.
Menurut kepala ilmuwan WHO masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pengurangan antibodi penetralisir berarti suntikan itu kurang efektif.**(Feb)
