Topcareer.id – Visa Inc, perusahaan alat pembayaran terbesar di dunia ini meluncurkan layanan konsultasi crypto global untuk klien dan pedagang perbankannya pada hari Rabu (8/12) di tengah adopsi mata uang digital yang semakin meningkat.
Langkah ini ditujukan untuk lembaga keuangan yang ingin menarik atau mempertahankan pelanggan dengan penawaran crypto.
Layanan Visa ini termasuk mendidik institusi tentang cryptocurrency, memungkinkan klien menggunakan jaringan pemroses pembayaran untuk penawaran digital, serta membantu mengelola operasi backend.
Sebuah studi global baru oleh Visa menunjukkan hampir 40% pemilik crypto yang disurvei mengatakan mereka kemungkinan besar atau sangat mungkin akan mengalihkan bank utama mereka ke bank yang menawarkan produk terkait crypto dalam 12 bulan ke depan.
Visa meluncurkan layanannya tahun ini yang memungkinkan pembelian, penjualan, dan penyimpanan mata uang digital melalui mitra perbankannya.
Ada juga sejumlah program kartu Visa yang memungkinkan pengguna mendapatkan bitcoin dari pembelian.
Jaringannya juga akan memungkinkan kliennya menggunakan USD Coin, cryptocurrency stablecoin yang nilainya dipatok langsung ke dolar AS untuk menyelesaikan transaksi di jaringan pembayarannya.
Baca juga: PayPal Luncurkan Fasilitas Jual Beli Mata Uang Kripto
“Agar mata uang crypto seperti bitcoin bisa digunakan sebagai alat tukar, stabilitas harga diperlukan,” kata kepala keuangan Visa, Vasant Prabhu, kepada Reuters.
“Jika harga akan berfluktuasi dari $60.000 menjadi $50.000 dalam beberapa jam, itu adalah hal yang sangat sulit bagi pedagang untuk menerima (bitcoin) sebagai mata uang,” kata Prabhu.
“Saya tidak tahu apakah cryptocurrency seperti bitcoin akan pernah menjadi alat tukar. Namun, Stablecoin akan melakukannya,” katanya seraya menambahkan bahwa Visa akan memfasilitasi transaksi semacam itu ketika waktunya tepat.**(Feb)
