Topcareer.id – Sebagai manusia yang hidup dan makan, ada kemungkinan besar kamu pernah mengalami kesulitan buang air besar. Mungkin kamu telah menderita sembelit selama berhari-hari—merasa tertahan dan tidak nyaman—dan semakin lama berlangsung, semakin buruk.
Meskipun biasanya (untungnya) sembuh dengan sendirinya — atau dengan sedikit bantuan dari makanan berserat ekstra atau pelunak tinja — penting untuk mengetahui bahwa ada batas waktu untuk tidak buang air besar sebelum kamu harus menemui dokter untuk melihat apa yang terjadi.
Seberapa sering kamu harus buang air besar?
Rabia De Latour, MD, seorang ahli gastroenterologi di NYU Langone mengatakan dalam laman Health, tidak ada satu jawaban yang benar untuk pertanyaan ini; sebagai gantinya, jadwal buang air besar “normal” benar-benar ditentukan berdasarkan kasus per kasus.
Bagi sebagian orang, “teratur” bisa berarti buang air besar dua kali sehari sementara bagi orang lain buang air besar tiga kali seminggu adalah normal, menurut National Institutes of Health. Dr. De Latour menjelaskan, idealnya, jika kamu minum cukup air setiap hari, kamu akan buang air besar setiap hari.
Dr. De Latour menambahkan bahwa—walaupun ada kisarannya, dan tidak buang air besar bahkan selama tiga hari mungkin sangat tidak biasa bagi sebagian orang—menjalani delapan hari tanpa buang air besar dianggap mengkhawatirkan, terlepas dari jadwal rutin buang air besar pasien.
Baca juga: Makan Di Malam Hari Bisa Pengaruhi Kesehatanmu, Ini Alasannya
Kapan sebaiknya menemui dokter saat tidak buang air besar?
Ini juga tergantung pada tubuhmu dan seberapa sering kamu biasanya pergi ke kamar mandi. Jika kamu biasanya buang air besar setiap tiga atau empat hari, kemudian kamu menyadari bahwa sudah lima hari sejak kamu buang air besar, kamu mungkin belum merasa perlu mencari bantuan medis. Namun, jika biasanya sekali sehari, tidak buang air besar selama lima hari mungkin perlu dikhawatirkan.
Jika kamu sembelit dan khawatir tentang hal itu, luangkan waktu untuk merenungkan kebiasaan gaya hidupmu baru-baru ini untuk mencoba mencari penyebab sembelit, menurut Christine Lee, MD, seorang ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic.
Katakanlah kamu melakukan diet baru pada hari Minggu dan kemudian tidak buang air besar sampai hari Kamis, misalnya—itu mungkin memberi tahumu sesuatu tentang makanan yang telah kamu makan. (Secara khusus, kamu mungkin tidak mendapatkan cukup serat).
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah kamu telah minum obat baru dalam beberapa hari terakhir, karena banyak yang dapat menyebabkan sembelit, seperti beberapa obat tekanan darah dan manajemen nyeri.
Jika kamu mengalami salah satu dari berikut ini sehubungan dengan sembelit, kamu harus segera menemui dokter, menurut NIH: darah dalam tinja, sakit perut terus-menerus, pendarahan dari rektum, demam, muntah, tidak bisa buang gas, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan , dan nyeri punggung bawah.**(Feb)
