Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Mengenal Strategi Harga Prestise Produk, Apa Gunanya bagi Bisnis Kamu?

Topcareer.id – Pentingnya strategi penetapan harga yang dipikirkan dengan matang tidak dapat dilebih-lebihkan.

Artikel ini akan membahas strategi harga prestise suatu produk. Apa itu, siapa yang harus menggunakannya, dan mengapa itu berhasil jika diterapkan dengan benar? Simak detailnya berikut ini.

APA itu harga prestise?
Penetapan harga prestise adalah ketika produsen menetapkan harga yang sangat tinggi untuk produk mereka, bahkan lebih tinggi dari rata-rata untuk menarik pelanggan.

Pemikiran di balik strategi penetapan harga tinggi ini adalah bahwa banyak orang mengasosiasikan harga tinggi dengan kualitas yang baik.

Sehingga jumlah rata-rata produk mereka biasanya terbatas. Bagi beberapa merek bergengsi, barang-barang produksi mereka dengan harga lebih terjangkau bisa dianggap rendah kualitasnya.

Penetapan harga prestise adalah cabang dari penetapan harga psikologi, yaitu ketika titik harga suatu produk dimaksudkan untuk mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk yang sebenarnya itu sendiri.

Siapa yang menggunakan strategi harga prestise?
Banyak merek mewah, atau merek yang sesuai dengan pola dasar kepribadian para ‘penguasa’ menggunakan paket harga ini.

Biasanya mereka menjual komoditas yang ‘mencolok,’ seperti tas buatan desainer terkenal, jam tangan, sepatu mahal dan tak ketinggalan Apple iPhone.

iPhone dengan harga selangit sebetulnya sama-sama berfungsi sebagai smartphone pada umumnya, seperti handphone android di pasaran dengan harga yang lebih murah.

Mobil Wuling Almaz keluaran terbaru juga menjadi contoh mobil yang sangat andal dengan teknologi canggih yang hebat dan bisa mengantar kamu kemana-mana, tetapi orang yang lebih kaya tetap akan membayar hingga miliaran rupiah lebih banyak hanya untuk Mercedes Benz.

Produk mahal yang dirancang oleh merek terkenal dipandang eksklusif, diminati, dan layak diberi label harga tinggi.

Konsepnya mirip dengan penjualan tiket pesawat kelas satu.

Apakah harga prestise berfungsi dalam pemasaran produk?
Strategi ini hanya bekerja dengan merek tertentu.

Psikologi di balik harga prestise sudah mendarah daging dalam banyak orang kaya, beberapa frasa yang biasa disampaikan penjual barang mewah seperti “Beli murah, beli dua kali,” atau “Anda akan mendapatkan kualitas sesuai dengan apa yang Anda bayar” cukup membuat para taipan enteng saja membayar harga selangit.

Namun pada saat yang sama, banyak orang sebetulnya menyadai bahwa merek mewah dijual terlalu mahal dan tidak masuk akal, hanya karena mereka tahu banyak orang kaya yang bisa membayarnya.

Kualitas tidak selalu membenarkan harga yang setinggi langit. Untuk alasan ini, kamu tahu bahwa penetapan harga prestise akan bekerja karena brand atau merek, bukan produknya.

Baca juga: Lampaui Apple, Microsoft Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Bagaimana menerapkan strategi harga prestise?
Taktik ini, sayangnya, tidak dapat digunakan dalam semalam.

Jika tidak ada yang berubah selain lonjakan harga yang tiba-tiba meroket, pada akhirnya akan memiliki efek sebaliknya dari yang dimaksudkan.

Berhasil menerapkan harga prestise membutuhkan waktu.

Ini melibatkan banyak pengembangan merek, dan bekerja pada citra merek produk secara keseluruhan.

Untuk melakukan ini, produsen harus memiliki pemahaman yang kuat tentang understanding of brand, branding, brand image, dan brand personality.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply