Topcareer.id – Orang yang terinfeksi virus corona yang tidak menunjukkan gejala (OTG) mungkin berkontribusi secara signifikan terhadap penularan SARS-CoV-2.
Hal ini mengingat bahwa mereka menyumbang 40,5% dari total infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia.
Sebuah penelitian tentang hal tersebut diterbitkan online pada Selasa (14/12) di jurnal terbuka JAMA.
Para peneliti mengumpulkan data dari 77 penelitian sebelumnya yang melibatkan total 19.884 orang dengan infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi.
Mereka menemukan bahwa di antara orang yang terinfeksi di masyarakat umum, sekitar 40% tidak menunjukkan gejala.
Selain itu mereka yang terinfeksi tanpa gejala juga ada seperti 54% wanita hamil, 53% pelancong udara atau kapal pesiar, 48% penghuni atau staf panti jompo yang terinfeksi, dan 30% dari tenaga kesehatan termasuk pekerja atau pasien rawat inap.
Baca juga: Menkes Sebut Ada 5 Kasus Probable Varian Omicron di RI, 3 dari WNA
Persentase gabungan infeksi tanpa gejala adalah sekitar 46% di Amerika Utara, 44% di Eropa dan 28% di seluruh Asia.
“Persentase tinggi infeksi tanpa gejala menyoroti potensi risiko penularan infeksi tanpa gejala di masyarakat,” tulis Min Liu dan rekannya di Universitas Peking di China.
Pejabat harus menyaring infeksi tanpa gejala, dan mereka yang diidentifikasi harus berada di bawah manajemen yang serupa dengan infeksi yang dikonfirmasi, termasuk isolasi dan pelacakan kontak.**(Feb)