Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian virus corona yang ditemukan di Prancis tidak menjadi ancaman besar sejak pertama kali diidentifikasi pada November 2021.
Varian “telah ada di radar kami,” Abdi Mahamud, manajer insiden WHO untuk COVID, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa pada hari Selasa (4/1).
Varian ini diidentifikasi pada 12 orang di Pegunungan Alpen selatan sekitar waktu yang sama ketika omicron ditemukan di Afrika Selatan tahun lalu.
Mutasi terakhir telah menyebar ke seluruh dunia dan memicu rekor tingkat penularan, tidak seperti mutasi Prancis yang ditemukan peneliti di IHU Mediterranee Infection di bawah pimpinan ilmuwan Didier Raoult.
“Terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi, atau klinis dari varian IHU ini berdasarkan 12 kasus ini,” tulis mereka.
Baca juga: WHO: Omicron Tidak Boleh Dianggap Ringan
Raoult memicu kontroversi pada tahap awal pandemi dengan merekomendasikan pengobatan dengan hydroxychloroquine.
WHO memang memantau beberapa varian, dan ketika menemukan yang dapat menimbulkan risiko signifikan, maka akan dinyatakan sebagai “variant of concern,” sementara IHU hanya sebatas diinvestigasi saja.**(Feb)