Topcareer.id – Roket bulan generasi berikutnya NASA memulai perjalanan yang sangat dinanti-nantikan dari pabrik perakitannya ke landasan peluncuran di Florida pada hari Kamis (17/3), untuk putaran tes terakhir dalam beberapa minggu mendatang, yang akan menentukan seberapa cepat pesawat ruang angkasa itu dapat terbang.
Peluncuran roket Space Launch System (SLS) setinggi 32 lantai dan kapsul awak Orion menandai tonggak penting dalam rencana AS untuk eksplorasi bulan baru.
Sebelumnya NASA bertahun-tahun mengalami kemunduran, dan roket baru bisa memberi pandangan publik tentang kendaraan luar angkasa NASA yang terus mengalami perkembangan.
Proses pemindahan pesawat ruang angkasa SLS-Orion seberat 5,75 juta pon keluar dari Kennedy Space Center Vehicle Assembly Building mulai tak lama setelah pukul 17:30 waktu setempat di bawah langit cerah di Cape Canaveral.
Bulan hampir purnama muncul sekitar 90 menit kemudian.
SLS-Orion, menelan biaya sekitar $37 miliar untuk dikembangkan termasuk sistem darat.
Ini merupakan tulang punggung program Artemis NASA, yang bertujuan mengembalikan astronot ke bulan.
Tujuannya untuk membangun koloni bulan jangka panjang sebagai pendahulu untuk eksplorasi manusia di Mars.
Megaroket ini berdiri lebih tinggi dari Patung Liberty, kemudian perlahan-lahan didorong ke Launch Pad 39B di atas sebuah traktor-crawler besar.
Roket merayap dengan kecepatan pelan, perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar 11 jam. Crawler dioperasikan oleh awak 25 orang.
Tontonan itu disiarkan langsung di NASA Television dan situs web badan antariksa itu.
Sebuah band dari University of Central Florida memainkan Lagu Kebangsaan saat peluncuran dimulai di depan kerumunan karyawan dan penonton lainnya berkumpul di luar untuk menonton acara tersebut.
“Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, roket paling kuat di dunia, di sini,” kata kepala NASA Bill Nelson kepada orang banyak, sambil menunjuk ke arah pesawat ruang angkasa beberapa menit setelah peluncuran dimulai.
“Umat manusia akan segera memulai era baru eksplorasi.”
Baca juga: 10 Astronot Baru NASA akan Mulai Pelatihan, Belajar Apa Saja, ya?
Di antara mereka yang berada di antara kerumunan itu ada mantan astronot Tom Stafford, yang mengorbit bulan sebagai komandan Apollo 10 pada 1969, kata NASA dalam webcast-nya.
Peluncuran, yang membuka jalan bagi misi Artemis I NASA yang tidak berawak di sekitar bulan dan kembali, tertunda bulan lalu oleh serangkaian rintangan teknis.
Menurut badan antariksa itu, semua telah selesai ketika tim menyiapkan roket untuk landasan peluncuran.