Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, September 8, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

China Eastern Airlines Alami Kecelakaan Terburuk selama 1 Dekade Terakhir

Dok/BBCDok/BBC

Topcareer.id – Tim penyelamat di China menjelajahi lereng berhutan lebat pada hari Selasa (22/3) untuk mencari korban dan kotak hitam dari jet China Eastern Airlines (600115.SS), yang jatuh sehari sebelumnya di pegunungan Guangxi selatan dengan 132 orang di dalamnya.

Bagian dari Boeing 737-800 itu berserakan di lereng gunung yang hangus terbakar. Ini merupakan kecelakaan pertama China yang melibatkan pesawat jet komersial sejak 2010.

Sisa-sisa kartu identitas dan dompet yang terbakar juga terlihat, media pemerintah melaporkan.

Diketahui, penerbangan MU5735 sedang dalam perjalanan dari Kunming, ibu kota provinsi barat daya Yunnan, ke kota pelabuhan Guangzhou.

Pesawat tiba-tiba jatuh dari ketinggian jelajah pada waktu yang biasanya akan mulai turun sebelum mendarat.

Dari rekaman video dashcam kendaraan, tanpak pesawat menukik ke darat pada sudut sekitar 35 derajat dari vertikal.

Si (64), seorang penduduk desa di dekat lokasi kecelakaan yang menolak memberikan nama depannya, mengatakan bahwa dia mendengar suara ledakan pada saat kecelakaan.

“Itu seperti guntur!” Katanya.

Media pemerintah menggambarkan situasinya sebagai hal yang sangat kelam, dan kemungkinan semua penumpang di dalam pesawat tewas.

Baca juga: Boeing Siap Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Pesawatnya

Sebelumnya, rekaman video dari People’s Daily menunjukkan pekerja pencarian dan penyelamatan dan pasukan paramiliter memanjat bukit yang tertutup pohon dan menempatkan penanda di mana pun puing-puing ditemukan.

Mengutip Reuters, polisi juga mendirikan pos pemeriksaan di desa Lu dan melarang para wartawan media untuk masuk.

Boeing 737-800 yang merupakan pendahulu 737 MAX, sebenarnya memiliki catatan keselamatan yang baik.

Tetapi kecelakaan yang telah melibatkan beberapa model Boeing lainnya, terutama 737 MAX, telah menjadi sorotan selama satu dekade terakhir.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply