Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, May 8, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Vaksinasi Setelah Terkena COVID-19 Bisa Tingkatkan Kekebalan?

Topcareer.id – Orang yang pulih dari COVID-19 biasanya akan mendapatkan beberapa pertahanan kekebalan terhadap infeksi ulang secara alami.

Namun, mereka juga bisa mendapatkan perlindungan tambahan dari vaksin, terutama terhadap penyakit parah.

Dua penelitian terkait hal ini diterbitkan pada hari Kamis (31/3) di The Lancet Infectious Diseases.

Satu penelitian terhadap 22.566 orang di Brazil yang telah pulih dari COVID-19 menemukan bahwa keempat vaksin digunakan di sana, mulai dari vaksin Sinovac Biotech (SVA.O), AstraZeneca (AZN.L), Johnson & Johnson (JNJ.N), dan Pfizer (PFE) memberikan perlindungan tambahan yang signifikan.

Efektivitas terhadap infeksi mulai 14 hari setelah vaksinasi selesai berkisar dari 39,4% untuk CoronaVac Sinovac.

Dan angka efektivitas mencapai hingga 64,8% untuk suntikan Pfizer/BioNTech.

Efektivitas terhadap rawat inap atau kematian berkisar dari 81,3% untuk CoronaVac hingga 89,7% untuk vaksin Pfizer/BioNTech.

Studi kedua, menggunakan data dari lebih dari 5 juta orang di Swedia.

Baca juga: Studi: Omicron Tak Mampu Tembus Sistem Kekebalan Sel T

Mengutip Reuters, penelitian menemukan bahwa “kekebalan hibrida” dari kombinasi infeksi sebelumnya dan penerimaan satu atau dua dosis vaksin memberikan perlindungan tambahan setidaknya selama sembilan bulan.

“Kekebalan hibrida satu dosis dikaitkan dengan tambahan 94% lebih rendah risiko rawat inap COVID-19, dan kekebalan hibrida dua dosis dengan tambahan 90% lebih rendah risiko rawat inap COVID-19, dibandingkan dengan kekebalan alami saja,” kata para peneliti.

Namun, tidak ada penelitian yang memasukkan pasien yang terinfeksi atau terinfeksi ulang dengan varian Omicron.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply