Topcareer.id – Suhu di beberapa bagian India dan Pakistan akibat gelombang panas telah menembus rekor dan menempatkan jutaan nyawa dalam bahaya karena dampak krisis iklim dirasakan di seluruh anak benua.
Bulan lalu, New Delhi merasakan seminggu penuh suhu di atas 40 derajat Celcius, menurut ahli meteorologi CNN.
Di beberapa negara bagian, gelombang panas telah memaksa sekolah tutup, merusak tanaman dan memberi tekanan pada pasokan energi.
Hal yang sama juga dirasakan oleh negara tetangga India, Pakistan. Negara itu mencatat suhu tertinggi 47 derajat Celcius pada akhir April 2022
Para ahli mengatakan krisis iklim akan menyebabkan gelombang panas yang lebih sering dan lebih lama, mempengaruhi lebih dari satu miliar orang di kedua negara.
Kehilangan hasil panen
India sering mengalami gelombang panas selama bulan-bulan musim panas Mei dan Juni, tetapi tahun ini suhu sudah mulai meningkat pada bulan Maret dan April.
Di negara bagian Punjab utara terjadi stres akibat panas, tidak hanya bagi jutaan pekerja pertanian, tetapi juga ladang gandum sebagai sumber penghasilan mereka jadi gagal panen.
Gurvinder Singh, direktur pertanian di Punjab mengatakan peningkatan rata-rata hingga 7 derajat Celcius pada April telah mengurangi hasil gandum.
“Karena gelombang panas, kami kehilangan lebih dari 5 kuintal (500 kilogram) per hektar hasil panen April kami,” kata Singh kepada CNN, Senin (2/5).
Orang-orang yang bekerja di luar rumah seperti petani, pekerja konstruksi, pekerja kasar akan lebih menderita.
Mereka hanya memiliki lebih sedikit pilihan untuk mendinginkan diri dan tidak bisa menghindari panas.
Penutupan sekolah dan pemadaman listrik
Di beberapa bagian India, permintaan listrik telah menyebabkan kelangkaan batu bara, membuat jutaan orang terpaksa merasakan pemadaman listrik hingga sembilan jam setiap hari.
Stok batu bara di tiga dari lima pembangkit listrik yang diandalkan Delhi untuk memasok listriknya mencapai tingkat yang sangat rendah.
Stoknya turun hingga di bawah 25%, menurut Kementerian Tenaga Listrik Delhi.
India telah membatalkan lebih dari 650 kereta penumpang hingga akhir Mei 2022 untuk membersihkan jalur.
Tujuannya agar lebih banyak kereta kargo beroperasi saat negara itu berjuang untuk mengisi kembali stok batu bara di pembangkit listrik.
Indian Railways adalah pemasok utama batu bara untuk pembangkit listrik di seluruh negeri.
Baca juga: Atasi Cuaca Panas Ekstrim, Dubai Ciptakan Badai Hujan Buatan
Beberapa negara bagian India, termasuk Benggala Barat dan Odisha, telah mengumumkan penutupan sekolah untuk mengatasi kenaikan suhu.
“Anak-anak yang harus pergi ke sekolah, banyak dari mereka mengalami mimisan, mereka tidak dapat mentolerir gelombang panas ini,” kata Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee kepada wartawan.
Dalam beberapa tahun terakhir, baik pemerintah federal dan negara bagian telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi dampak gelombang panas.**(Feb)