Topcareer.id – Memang sudah seharusnya ada hak cuti bagi perempuan yang haid. Pemerintah Spanyol akan meloloskan undang-undang yang menawarkan tiga hari cuti menstruasi dalam sebulan bagi pekerja yang menderita menstruasi berat, menurut beberapa laporan media.
Reformasi tersebut merupakan bagian dari serangkaian proposal seputar kesehatan reproduksi dan pertama kali dilaporkan oleh stasiun radio Spanyol Cadena SER pada Rabu (11/5/2022).
Langkah-langkah lain yang diusulkan termasuk memungkinkan anak perempuan berusia 16 dan 17 tahun untuk melakukan aborsi tanpa harus mendapatkan izin dari orang tua mereka.
Selain itu, RUU tersebut juga mengusulkan bahwa lembaga pendidikan harus menyediakan produk-produk kebersihan kewanitaan bila diperlukan.
Baca juga: BKN Buka Loker Programmer, Pendaftaran Sampai 23 Mei
Wanita yang lebih mungkin mengalami “menstrual poverty”, serta mereka yang berada di penjara, juga akan diberikan akses ke produk-produk kesehatan wanita. RUU itu juga akan menghapus retribusi penjualan atas produk-produk ini.
Undang-undang yang diusulkan akan disetujui oleh pemerintah Spanyol minggu depan dan akan menjadikan Spanyol negara Barat pertama yang menawarkan cuti menstruasi, menurut laporan lain.
Jepang, Korea Selatan dan Zambia adalah beberapa negara yang sudah menawarkan cuti haid.
Sebuah penelitian terhadap hampir 43.000 wanita di Belanda, yang diterbitkan pada tahun 2019, menemukan bahwa 85% perempuan menderita haid yang menyakitkan, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai dismenore.
Sementara di Indonesia sendiri, sudah ada aturan mengenai cuti bagi perempuan yang sedang haid. Ketentuannya tertuang dalam UU Nomor 13 Tahun 2003.
Dalam UU itu jelas tertera bahwa hak cuti selama menstruasi dimiliki pekerja wanita setiap bulannya selama satu sampai dua hari yang tertuang dalam perjanjian bersama atau PKB yang sifatnya mengikat kedua belah pihak.