Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Mau Email Lamaran Kerja Kamu Ditanggapi Perekrut? Nih Cara Jitunya

Ilustrasi email penolakan kerja.Ilustrasi email penolakan kerja.

Topcareer.id – Bayangkan ketika kamu mengirimkan lamaran kerja dan perekrut memanggilmu untuk interview, itu pasti jadi momen yang menyenangkan.

Setiap orang mengirimkan lamaran kerja dengan berharap keterampilan superior dan kualifikasi luar biasa mereaka akan membuat rekruiter tertarik.

Tetapi, untuk bisa mendapatkan respon perekrut sebetulnya tidaklah mudah.

Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang harus kamu lakukan agar perekrut melirik lamaran kerja kamu.

Berikut ini beberapa cara untuk membuat lamaran kerja yang kamu kirim via email bisa dilirik perekrut.

Personalisasikan
Salam tradisional “Kepada yang terhormat bla bla bla” tidak akan menarik perhatian perekrut, jadi selalu coba untuk mempersonalisasi email kamu ke perekrut.

Itu berarti kamu harus coba mengetahui nama perekrut, gelar resmi, dan informasi lainnya yang dapat kamu ketahui tentang mereka.

Terkadang informasi tersebut disertakan dalam postingan lowongan, dan terkadang kamu mungkin harus meluangkan waktu untuk meneliti informasi kontak manajer perekrutan.

Membangun hubungan yang lebih pribadi dengan perekrut yang kamu coba jangkau bisa membantu lamaran kerja kamu mendapatkan respon cepat.

Singkat, padat, jelas
Perekrut sibuk dan tidak punya waktu untuk membaca email lamaran kerja yang terlalu panjang.

Bahkan jika kamu memiliki banyak hal untuk dikatakan untuk meningkatkan peluang dilirik perekrut, tetap edit email kamu untuk memasukkan hanya poin yang paling penting saja.

Cukup perkenalkan diri dan jelaskan alasan kamu untuk bekerja di perusahaan ditambah hanya satu atau dua poin lain saja yang menurutmu paling penting dan bisa menjadikanmu kandidat paling memenuhi syarat untuk pekerjaan itu, sudah cukup itu saja.

Email lamaran kerja terlalu panjang hanya akan membuat perekrut hanya menggulir email kamu dan mungkin tidak akan dibaca.

Satu lagi, jangan lupa untuk menyertakan ajakan tindak lanjut yang jelas dan tegas serta menginspirasi tanggapan recruiter.

Kamu bisa akhiri email dengan sederhana seperti, “Saya ingin menjadwalkan waktu untuk berbicara lebih lanjut. Tolong beri tahu saya waktu ketersediaan Anda,” ini dapat memaksa perekrut untuk merespon.

Tetap profesional
Tidak apa-apa untuk bersemangat bekerja di perusahaan tertentu. Tetapi pastikan untuk mengurangi antusiasme yang berlebihan.

Tetaplah bersikap profesional dalam berkomunikasi dengan perekrut.

Menjadi profesional bisa sangat membantu dalam membangun hubungan yang lebih positif dengan perekrut.

Cari timing yang tepat
Mengetahui cara mengatur waktu email kamu dengan benar dapat membuat email kamu lebih mungkin dibaca dan bahkan dijawa!

Waktu terbaik untuk mengirim email lamaran kerja umumnya antara pukul 8:00-10:00 pagi, atau 15:00-16:00 sore.

Jika kamu melamar kerja untuk WFA ke perusahaan di luar pulau atau negeri, ingatlah waktu yang tepat di mana perekrut yang ingin kamu kirimkan email lamaran kerja berada, jangan samakan waktu dengan wilayah tempat kamu tinggal.

Baca juga: Lamaran Kerja Kamu Sering Ditolak? Ini Alasannya

Jadikan berkesan
Usahakan membuat email agae lebih mudah diingat dengan menautkan ke situs web pribadi, portofolio online, atau contoh pekerjaan kamu.

Ketika kamu memudahkan perekrut untuk mengakses bukti pengalaman kerja kamu, maka kamu cenderung menonjol sebagai kandidat.

Buatlah subjek email yang kuat yang menarik perekrut untuk membuka email lamaran kerja kamu dan membacanya.

Sertakan kata kunci, nama rujukan, atau cukup nama kamu dandan judul posisi untuk memperjelas apa yang ingin kamu jangkau.

Perekrut mendapatkan banyak sekali email dari pelamar yang berharap untuk menarik perhatian mereka dan datang ke wawancara.

Dengan membuat email yang kamu targetkan menonjol dari yang lain, kamu akan jauh lebih mungkin untuk mendapatkan respon dari perekrut!**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply