Topcareer.id – Manajer yang baik tahu betul betapa mahalnya pergantian karyawan dan harus berusaha meminimalkan biaya tersebut.
Adalah fakta bahwa tidak setiap karyawan dapat dipertahankan seberapapun adilnya mereka diperlakukan.
Bukan rahasia lagi bahwa biaya pergantian karyawan itu mahal. Selain biaya finansial yang jelas untuk mengganti mereka, kepergian seorang karyawan dapat berdampak negatif pada moral rekan kerja mereka.
Ini bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada tenaga kerja di perusahaan.
Mengingat tingginya biaya untuk menarik, mempekerjakan, dan melatih karyawan, strategi retensi karyawan harus selalu diperhatikan.
Berikut sepuluh alasan utama mengapa karyawan memilih meninggalkan pekerjaan mereka atau resign, dan bagaimana cara menghindarinya.
Bagian akhir dari artikel:
Target Kerja yang Tidak Realistis
Menetapkan tujuan kinerja atau target yang realistis penting untuk moral karyawan serta tujuan keuangan perusahaan.
Karena itu, dalam memberikan target kinerja karyawan harus realistis dan jangan terlalu banyak memberikan beban pekerjaan yang tidak masuk akal.
Rencanakanlah setiap target kinerja dengan baik, yang sesuai dengan pekerjaan utama karyawan.
Mengapresiasi karyawan ketika mereka mencapai target yang sesuai akan membantu retensi karyawan.
Bagaimanapun, kesuksesan individu seorang karyawan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Tidak Ada Jalur untuk Peningkatan Karier
Terkait erat dengan target kinerja adalah memberikan karyawan gagasan yang jelas tentang seperti apa promosi internal untuk posisi mereka.
Perusahaan harus terbuka untuk peningkatan karier karyawannya.
Ini adalah cara yang terbukti untuk mempertahankan karyawan sambil menjaga mereka tetap termotivasi.
Tanpa arah yang jelas, mereka mungkin merasa tersesat, dan akan mencari kemajuan di tempat lain.
Merasa Tidak Didukung oleh Manajernya
“Karyawan meninggalkan manajernya, bukan pekerjaannya”.
Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap karyawan resign adalah manajer yang buruk.
Jika perusahaan memiliki masalah retensi staf, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam melatih manajer tentang cara meminta umpan balik, mengakui kesalahan, dan menyesuaikan gaya manajemen mereka dengan karyawan.
Baca juga: Kritik Elon Musk, 5 Karyawan SpaceX Dipecat
Perusahaan Memiliki Branding yang Lemah
Jaman sekarang, karyawan lebih peduli dengan nilai dan reputasi perusahaan mereka di luar.
Sederhananya, branding perusahaan adalah bagaimana perusahaan dipersepsikan oleh publik, dan apa yang dapat diharapkan karyawan jika mereka memilih bekerja untuk perusahaan.
Pencitraan merek dapat mencakup tentang masalah sosial atau memberi fasilitas bagi karyawan.
Tujuan dari employer branding adalah untuk menarik pelamar yang mengidentifikasi dengan nilai-nilai ini.
Karyawan Tidak Merasa Tertantang
Sudah umum bagi karyawan yang bosan untuk mencari posisi baru yang lebih menantang di tempat lain.
Sementara setiap pekerjaan memerlukan beberapa pengulangan, cara yang efektif untuk mempertahankan karyawan adalah dengan memberi mereka tugas yang lebih menantang atau tujuan yang lebih luas tapi bukan pekerjaan di luar job deskripsi mereka.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan memercayai mereka dan mendorong mereka untuk menjadi kreatif serta terus berkembang.