Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 18, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

9 Negara Ini Ternyata Juga Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka (Bagian 2)

Istambul, Turki. (dok. Visa Granti)

Topcareer.id – Negara Sri Lanka tengah menjadi sorotan dunia sebab mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi parah yang mereka hadapi saat ini.

Melihat kondisi Sri Lanka yang memprihatinkan, ternyata ada sejumlah negara lain yang juga mengalami krisis ekonomi dan terancam bangkrut.

Penyebab pasti krisis ekonomi yang dihadapi masing-masing negara bisa jadi berbeda di setiap negara. Tetapi risiko melonjaknya biaya makanan dan bahan bakar memang tengah dirasakan oleh hampir semua negara.

Berikut ini sembilan negara yang mungkin bisa mengalamu kebangkrutan seperti Sri Lanka.

Lanjutan dari bagian pertama artikel:

Afganistan
Sejak Taliban menguasai negara itu setelah AS dan sekutu NATO-nya menarik pasukannya tahun lalu, Afghanistan jadi terjebak dalam krisis ekonomi yang parah.

Bantuan asing yang diandalkan praktis terhenti, layanan transfer bank pun terhenti sehingga melumpuhkan sektor perdagangan.

Pemerintahan Biden pun membekukan US$7 miliar dari cadangan mata uang asing Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat.

Setengah dari 39 juta penduduk negara itu kini tengah menghadapi tingkat kerawanan pangan yang mengancam jiwa.

Sebagian besar pegawai negeri termasuk dokter, perawat, dan guru, tidak mendapat gaji selama berbulan-bulan.

Zimbabwe
Zimbabwe kini tengah berjuang untuk menghasilkan arus masuk yang cukup dari greenback yang dibutuhkannya untuk ekonomi lokalnya yang sebagian besar telah dilanda deindustrialisasi selama bertahun-tahun, korupsi, investasi rendah, ekspor rendah, dan utang tinggi.

Sudah lebih dari 130% inflasi yang dialami Zimbabwe, dan ini meningkatkan risiko hiperinflasi seperti yang terjadi pada 2008.

Ironisnya, inflasi di Zimbabwe telah membuat warganya tidak lagi mempercayai mata uang.

Banyak juga warganya yang terpaksa tidak makan karena kemiskinan.

Turki
Sejak tahun lalu, Lira Turki jatuh ke level terendah sepanjang masa terhadap euro dan dolar AS.

Saat ini Turki terpuruk dalam krisis setelah inflasi mencapai lebih dari 60 persen di negara itu.

Utang luar negeri Turki sudah menembus 54 persen dari PDB negaranya.

Meskipun Presiden Recep Tayyip Erdogan membuat kebijakan pemotongan pajak dan memberi subsidi bahan bakar, upayanya tetap gagal menahan lonjakan inflasi dan Turki tetap berada dalam situasi krisis.

Baca juga: Sri Lanka Resmi Nyatakan Negaranya Bangkrut, Kenapa?

Pakistan
Setali tiga uang dengan Sri Lanka, Pakistan juga sudah melakukan pembicaraan mendesak dengan IMF.

Mereka berharap bisa menghidupkan kembali paket bailout $6 miliar yang tertunda setelah pemerintah Perdana Menteri Imran Khan digulingkan April lalu.

Pakistan meminta bantuan IMF untuk mengucurkan dana talangan. Namun, Bank Dunia memperingatkan bahwa risiko ekonomi makro Pakistan sangat condong ke sisi negatifnya.

Harga minyak mentah yang melonjak di sana memaksa naiknya harga bahan bakar yang menyebabkan biaya lain ikut naik sehingga mendorong inflasi hingga lebih dari 21%.

Tak hanya itu, mata uang Pakistan, rupee, juga jatuh sekitar 30% terhadap dolar AS.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply