Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

9 Negara Ini Ternyata Juga Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka (Bagian 1)

Topcareer.id – Negara Sri Lanka tengah menjadi sorotan dunia sebab mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi parah yang mereka hadapi saat ini.

Melihat kondisi Sri Lanka yang memprihatinkan, ternyata ada sejumlah negara lain yang juga mengalami krisis ekonomi dan terancam bangkrut.

Penyebab pasti krisis ekonomi yang dihadapi masing-masing negara bisa jadi berbeda di setiap negara. Tetapi risiko melonjaknya biaya makanan dan bahan bakar memang tengah dirasakan oleh hampir semua negara.

Berikut ini sembilan negara yang mungkin bisa mengalamu kebangkrutan seperti Sri Lanka.

Bagian pertama dari artikel:

Laos
Negara kecil di Asia Tenggara ini sempat mencatatkan pertumbuhan ekonomi tercepat sebelum pandemi COVID-19.

Sayangnya sejak memasuki pandemi, utang negara Laos melonjak drastis seperti yang dialami Sri Lanka.

Masalah semakin memburuk karena menurut Bank Dunia cadangan devisa Laos hanya tersisa kurang dari dua bulan impor.

Mata uang negara tersebut kini turun 30 persen hingga memperburuk kesengsaraan negara.

Lebanon
Lebanon tak berbeda jauh dengan Laos dan juga Sri Lanka karena mata uangnya turun 90 persen.

Belum lagi lonjakan inflasi yang mengakibatkan krisis pangan dan krisis energi.

Perang saudara yang berkepanjangan memperburuk situasi krisis ekonomi di Lebanon sehingga menghambat pemulihan negara.

Lebanon juga gagal membayar utangnya senilai US$ 90 miliar. Rasio utang pun meningkat hingga mencapai 170% dari PDB.

Menurut Bank Dunia krisis ekonomi di Lebanon merupakan salah satu yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun.

Mesir
Di Mesir inflasi melonjak hampir 15 persen pada April 2022, ini menyebabkan sekitar 103 juta penduduknya hidup dalam jurang kemiskinan.

Sebelumnya Mesir sudah menderita karena program reformasi ambisius pemerintah yang membuat mata uang mereka mengambang.

Hal ini memaksa pemerintahnya memotong subsidi untuk bahan bakar, air dan listrik.

Kebijakan bank sentral dalam menaikkan suku bunga untuk menekan laju inflasi juga membuat pemerintah Mesir kesulitan melunasi utang luar negeri.

Argentina
Dalam rasio empat dari 10 orang Argentina terpaksa hidup dalam kemiskinan karena bank sentral kehabisan cadangan devisa akibat mata uang melemah.

Banyak pengamat memprediksi negeri Tango itu bakal mengalami inflasi melebihi 70% tahun ini.

Sebagian besar masyarakat yang terdampak kemiskinan harus hidup dengan dapur umum dan program kesejahteraan negara.

Banyak bantuan tersalurkan melalui gerakan sosial yang kuat secara politik dan terkait dengan partai berkuasa.

Baca juga: Negara Semakin Hancur, Presiden Sri Lanka Siap Mundur

Myanmar
Lagi-lagi pandemi COVID-19 menjadi penyebab terpuruknya suatu negara, tak terkecuali Myanmar.

Ketidakstabilan politik negara itu pun menambah beban ekonomi Myanmar, terutama setelah kudeta militer Februari 2021 terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Myanmar juga terkena sanksi dari Barat, seperti penarikan bisnis besar-besaran.

Perkiraan ekonomi Myanmar saat ini mengalami kontraksi minus 18 persen sejak tahun lalu dan diperkirakan tidak akan tumbuh tahun ini.

Konflik bersenjata dan kekerasan politik telah menyebabkan lebih dari 700.000 orang Myanmar melarikan diri atau diusir dari rumah.

Situasi di Myanmar pun semakin tidak terkendali.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply