Topcareer.id – Gorengan jadi makanan primadona bagi masyarakat Indonesia. Makanan gurih satu ini kerap dijadikan camilan atau makanan pendamping. Sayangnya, gorengan memberikan banyak risiko kesehatan untuk tubuh.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari menjelaskan makanan yang digoreng mengandung lemak jahat (LDL) yang merugikan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Ira menjelaskan lemak merupakan makronutrien yang paling lambat dicerna, hal ini akan memperlambat pengosongan perut sehingga menyebabkan perut kembung, mual, kram hingga diare.
“Makanan berminyak yang mengandung banyak kalori bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas, dimana obesitas sendiri mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit kanker,” kata Ira dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Rabu (31/8/2022).
Menurut penjelasannya, kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang didapatkan dari makanan berminyak yang seseorang konsumsi.
Kolesterol merupakan lemak berwarna kekuningan mirip lilin yang dalam batas tertentu diperlukan manusia, akan tetapi, jika kolesterol yang beredar dalam darah dalam jumlah banyak, maka akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.
Baca juga: Mengenal Oat, Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
“Jika dibiarkan lama kelamaan akan menebal dan mengeras sehingga dapat menyumpat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke,”tambahnya lagi.
Ia juga menambahkan selain penyakit jantung koroner dan stroke, makanan berminyak juga dapat menyebabkan penyakit diabetes.
Lemak jenuh yang terkandung pada makanan berminyak memang tidak secara langsung membuat gula darah melonjak, akan tetapi meningkatnya kadar kolesterol yang dihasilkan oleh lemak tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas, berperan penting dalam mengendalikan gula darah.
Terakhir, makanan berminyak seperti gorengan juga dapat menyebabkan penyakit kanker. Zat berbahaya yang berada pada minyak goreng yang dalam penggunaannya tidak sekali pakai untuk menggoreng, meghasilkan zat berbahaya.
“Zat berbahaya tersebut disebut akrilamida yang menempel pada gorengan yang kita konsumsi, dimana zat tersebut merupakan senyawa karsinogenik atau zat pemicu kanker,” ujar Ira.