Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

4 Ribu Penumpang Pesawat Jetstar Terdampar di Bali Seminggu Terakhir, Ini Sebabnya!

Dok/DetikDok/Detik

Topcareer.Id – Jetstar telah meminta maaf kepada sekitar 4.000 penumpang yang terdampar di Bali selama seminggu terakhir, karena pembatalan penerbangan.

Sejak 1 September 2022, maskapai murah itu diketahui telah membatalkan delapan penerbangan dari Denpasar menuju Sydney dan Melbourne.

Jetstar mengatakan, sekitar 180 penumpang masih terdampar di Bali. Maskapai yang dijalankan oleh maskapai penerbangan unggulan Australia Qantas itu juga menambahkan bahwa sebagian besar penumpang yang terkena dampak, telah diberikan akomodasi.

“Armada Boeing 787 kami terkena dampak oleh sejumlah masalah, termasuk sambaran petir, sambaran burung, kerusakan barang di landasan pacu, dan keterlambatan pengadaan suku cadang tertentu untuk salah satu pesawat kami karena tantangan rantai pasokan global. Bagian itu harus diangkut melalui jalan raya di AS,” kata Kepala Pilot Jetstar Jeremy Schmidt dalam sebuah pernyataan, mengutip dari BBC.

Baca juga: Bawa Menu McDonalds ke Australia, Penumpang Pesawat Asal Bali Ini Didenda Rp 27,8 juta

Menurut Jetstar, penerbangan khusus akan beroperasi pada hari (6/9) untuk menerbangkan para penumpang dari Denpasar ke Melbourne, dan membawa lebih dari 300 pelanggan. Ini akan menjadi tambahan untuk tiga penerbangan terjadwal lainnya dari Denpasar ke Melbourne dan Sydney.

Seperti diketahui, Qantas sejauh ini memang sedang berjuang dengan pembatalan penerbangan dan kehilangan bagasi sejak Australia membuka kembali perbatasannya pada bulan Februari.

Qantas mengatakan bahwa kerugian yang mendasari sebelum pajak telah melebar menjadi A$1,86 miliar pada tahun ini, tepatnya hingga akhir Juni, jika dibandingkan dari tahun sebelumnya.

“Tim kami telah melakukan pekerjaan luar biasa melalui restart, dan pelanggan kami sangat sabar karena seluruh industri telah menangani cuti sakit dan kekurangan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Kepala eksekutif Qantas, Alan Joyce. Ia juga memuji kecepatan dalam skala pemulihan yang dianggapnya luar biasa.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply