Topcareer.Id – Jika kita merasa berat saat akan pergi ke tempat kerja, atau mengalami guncangan emosi ketika menyentuh pekerjaan harian kita, bisa jadi kita sedang mengalami kelelahan atau burnout.
Ini adalah fenomena yang sering terjadi ketika kita tidak lagi memiliki kekuatan mental atau fisik untuk melakukan pekerjaan kita saat ini.
Atau… bisa juga kita merasa sedang sangat kewalahan, sehingga kita merasa seperti tenggelam begitu duduk di meja kita.
Kalau sudah begini, solusi pertama yang terlintas di pikiran kita mungkin adalah dengan meninggalkan semua kekacauan ini.
Namun, jika kita masih membutuhkan pekerjaan itu, maka solusi terbaiknya, hanyalah mengatasi kelelahan tersebut, dan kembali menjadi pekerja yang produktif.
Mengutip dari Facile things, berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
Bagian pertama dari artikel.
Memahami Sumber Burnout
Langkah pertama untuk mengatasi burnout, adalah mempelajari dan mengidentifikasi sumbernya.
Seperti disebutkan, kelelahan biasanya terjadi ketika kita terlalu banyak bekerja dalam waktu yang terlalu lama, atau kita mengatur hidup sedemikian rupa, sehingga tidak memberi diri kita kesempatan untuk ‘bernapas.’
Selain umumnya kewalahan, gejala burnout dapat berupa rasa gagal, kehilangan motivasi, dan perasaan tidak berdaya.
Meskipun secara teknis tidak dianggap sebagai masalah medis, ada juga tanda-tanda fisik kelelahan, termasuk sakit kepala, kantuk, dan juga dapat menyebabkan refluks asam dan gangguan pencernaan lainnya.
Nah, setelah diidentifikasi, dan ternyata kita menghadapi kombinasi gejala mental dan fisik ini, maka kita harus mulai mencari solusi.
Baca juga: Ini Tanda Gejala Fisik Kamu Alami Burnout, Waspadalah!
Pacu Diri Sendiri
Alih-alih membiarkan burnout mengendalikan kita, akan lebih baik jika kita memperlambatnya dan mencoba mengendalikan situasi.
Mungkin, saat ini ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi stres dan sikap terburu-buru hanya akan membuat kita mengalami lebih banyak kecemasan, dan kemungkinan akan menyebabkan penurunan kualitas dari pekerjaan kita.
Tidak ada keraguan bahwa terburu-buru juga bisa menyebabkan kesalahan. Sebaliknya, ketika kita melambat, kita akan menemukan bahwa kita lebih fokus, dan pada akhirnya mampu menyerahkan pekerjaan yang berkualitas.
Jadi jangan biarkan burnout membuat kita terburu-buru menyelesaikan semua tugas, hanya demi bisa segera istirahat. Tetaplah kerjakan semua tugas dalam tempo yang baik, dan kita akan merasa lebih baik secara keseluruhan, saat tugas kita selesai.
Bicaralah dengan Manajer
Ketika kita memperlambat pekerjaan kita (karena stres), ada kemungkinan manajer kita akan melihat bahwa kita sedang mengalami penurunan produksi.
Daripada memaksakan diri untuk mengerjakan semuanya dengan terburu-buru, lebih baik atur pertemuan dengan supervisor atau manajer kita, dan beri tahu mereka dengan jujur tentang perasaan yang sedang kita alami, dan alat apa saja yang kita butuhkan untuk berhasil.
Beri tahu mereka bahwa kita mengalami burnout dan bahwa kita mungkin sedikit membutuhkan perubahan, seperti mengerjakan semuanya di tempat lain, cafe contohnya, yang bisa memberi kita energi baru untuk melakukannya.