Topcareer.id – Di tengah ketidakpastian ekonomi yang menghantam dunia, inflasi serta harga BBM yang naik, sering mengerek harga-harga kebutuhan pokok menjadi lebih mahal. Jika ingin tetap aman, butuh strategi finansial, agar kondisi keuangan kita tidak terpengaruh banyak dengan kondisi ekonomi saat ini.
Pakar Ekonomi UM Surabaya, Arin Setyowati membagikan beberapa tips cara mengelola keuangan dari gencatan harga-harga yang merangkak naik.
1. Kaji ulang pos pengeluaran
Arin mengatakan, hal ini dilakukan dengan cara memilih dan memilah untuk mengatur ulang persentase pengeluaran yang bisa untuk dikurangi hingga dipangkas guna menyesuaikan dengan gejolak harga-harga bahan pokok yang terkontraksi akibat kenaikan harga BBM. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya defisit anggaran belanja rumah tangga.
2. Membuat prioritas kebutuhan
Ia menyampaikan, di antara tumpukan kebutuhan dan keinginan, maka di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak ditujukan untuk pengaturan alokasi anggarannya.
“Bisa jadi ada yang bisa ditiadakan, jika tidak bisa maka dikurangi jumlahnya atau bisa dengan cara menggantinya dengan produk pengganti,” kata Arin dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Ketidakpastian Global, Jokowi Sebut 28 Negara Antre Minta Bantuan IMF
3. Berhemat
Lebih lanjut Arin mengatakan, dalam keuangan rumah tangga, maka ada beberapa ragam pengeluaran diantaranya pos pengeluaran wajib dan tidak tetap. Yakni pengeluaran yang pasti dikeluarkan setiap bulan, namun jumlah maupun nominalnya tidak tetap. Diantaranya tagihan listrik, air PDAM, telepon maupun biaya makan harian.
“Besar tidaknya pengeluaran pada pos ini tergantung individu masing-masing. Sehingga pos ini sangat memungkinkan dijadikan sasaran untuk berhemat di tengah gejolak harga barang dan jasa,”katanya lagi.
4. Lakukan perbandingan harga
Selanjutnya, kata dia, adalah memulai strategi berbelanja dengan cermat memilah dan milih harga barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Baik membandingkan harga antar toko, maupun antar merk barang. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan harga terbaik dan menguntungkan.
5. Optimalkan promo dan diskon
“Hal ini sebagai langkah pamungkas untuk menyeimbangkan antara pendapatan dengan pengeluaran di tengah lonjakan harga barang dan jasa sebagai dampak kenaikan harga BBM,” pungkas Arin.